Breaking News
---

HSN 2023, Semua Kalangan Supaya Dekat Dunia Pesantren

Hari Santri Nasional 2023 akan diperingati pada Minggu (22/10/2023). Berdasarkan surat edaran Kementerian Agama pada 11 Oktober lalu, HSN tahun ini mengusung tema 'Jihad Santri, Jayakan Negeri'. Tokoh Pemuda Jawa Barat Zaini Shofari menilai HSN 2023 tetap harus dimaknai secara sukacita dan riang gembira dengan ketakziman mendalam.

Hari Santri Nasional

"Adanya hari santri, semua kalangan masyarakat lebih dekat lagi dengan dunia pesantren. Ditambah adanya UU Pesantren dan Kepresnya, kemudian ada turunan di setiap pemda/pemkab/provinsi lewat peraturan masing-masing," ujar Zaini, Sabtu (21/10/2023).

Zaini melihat pula adanya sebuah keberhasilan salahsatunya dari tata kelola negara untuk memperlakukan kaum santri. Pasalnya, mau tak mau pesantren, santri, kiai, ajengan, dan ustaz sudah sejak lama ada. Maka, pendidikan formal pesantren itu setara dengan pendidikan formal yang sehari-hari menjadi mainstream semisal pendidikan nasional.

Dahulu, lulusan pesantren tidak mendapatkan ijazah sehingga harus mengejar paket C. Tetapi, sekarang ijazah karena salahsatunya dari UU Pesantren, ada dewan masayikh sehingga dewan masayikh lebih bisa melihat sesungguhnya ponpes itu harus menggunakan model seperti apa.

"Hari santri diperingati sebagai hari nasional dan itu wajar, karena ternyata ponpes di Indonesia ada sejak puluhan tahun lalu, misal satu abad NU kemarin memberikan penghargaan ke ponpes yang telah berusia 100 tahun, itu posisi ada 90 ponpes yang mendapatkannya, artinya pesantren sudah hadir di nusantara sejak lama. Jika di Jabar, ada Buntet, Sukamiskin, Baitul Arkom, Ciwaringin, dan lainnya," ucapnya.

Selain itu, Zaini mengutarakan khazanah kebangsaan Indonesia banyak dipengaruhi dari ponpes. Sehingga, sudah menjadi konsekuensi dalam bernegara harus bertemu dengan semua komponen, termasuk di dalamnya ada politik, mau tak mau siapa pun dan di bidang apapun harus bertemu salahsatunya institusi yang bernama pesantren dengan politik

"Hampir semua tata kelola negara tak bisa lepas dari politik. Semua lahir keputusan dari politik," katanya.

Ia berpesan di HSN 2023 yang sekaligus bertepatan dengan momen pemilu santri harus mendapatkan bekal lewat pendidikan dan pencerahan politik agar bisa menentukan arah bangsa lebih jelas. 

"Memilih itu bukan sekedar memilih, tapi satu suara yang diberikan menjadi bagian wakaf untuk pemimpin baik presiden atau legislatif. Mereka semua harus terbuka pada santri agar menjadi pengetahuan (santri) supaya lebih cerdas," tandasnya.(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan