Breaking News
---

Jelang HUT Ke-78, Kenali Sejumlah Pasukan Khusus TNI dan Perbedaan Setiap Tri Matra


Foto : Pasukan TNI AL.

Besok, 5 Oktober 2023 Tentara Nasional Indonesia (TNI) genap berusia 78 tahun. Sejak didirikan, TNI telah menunjukkan peran dan kontribusi besar dalam menjaga pertahanan dan kedaulatan negara. 

Foto : Pasukan TNI AL 

Salah satu peran yang dijalankan TNI adalah adanya dukungan pasukan elite yang punya keunggulan dan kemampuan khusus. Setiap matra memiliki pasukan elite atau khusus. 

Pasukan ini dibentuk untuk mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih besar. Berikut enam pasukan elite yang dimiliki TNI beserta ciri khas dan kemampuan khususnya.

Pesawat TNI AU

1. Komando Operasi Khusus

Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia disebut (Koopssus TNI) merupakan salah satu unit komando pasukan elit TNI. Mereka merupakan bagian dari Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) yang secara struktural komando langsung di bawah Panglima TNI.

Sehingga Pasukan khusus dari tiga matra ini stand by di Mabes TNI dan residen RI. Sedangkan tugas dari Koopssus TNI adalah mengatasi aksi terorisme, baik dalam maupun luar negeri yang mengancam kedaulatan.

Kapal Laut AL

2. Komando Pasukan Khusus

Komando Pasukan Khusus atau Kopassus merupakan bagian dari Komando Utama tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Kopassus memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.

Tugas Kopassus masuk pada Operasi Militer Perang (OMP). Mereka memiliki tugas Direct Action serangan langsung untuk menghancurkan logistik musuh, Combat SAR, Anti Teror, Operasi Inteligen Khusus. 

Kapal Laut AL

Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan baret merah yang disandangnya. Sehingga pasukan ini sering disebut sebagai pasukan baret merah dan Kopassus memiliki moto "Berani, Benar, Berhasil".

3. Pusat Komando Pasukan Katak

Komando Pasukan Katak (Kopaska) adalah Satuan Khusus Milik TNI-AL yang berkedudukan langsung dibawah Komando Armada RI. Mereka bertanggung jawab langsung kepada KSAL. 

Komando Pasukan Katak biasa mengemban tugas operasi rahasia seperti, Operasi Amfibi, Operasi Khusus dan dukungan-dukungan lain. Pendidikan Komando Pasukan Katak (Kopaska) diawali dengan indoktrinasi dan gemblengan fisik yang luar biasa untuk mencapai keahlian khusus menyelam dan pertempuran bawah air.

Tank Baja Milik TNI AD

4. Batalyon Intai Amfibi

Batalyon Intai Amfibi atau disingkat YonTaifib adalah satuan elit dalam Korps Marinir. Satuan ini memiliki spesialisasi dalam operasi Pengintaian Amfibi (Amphibious reconnaissance) dan Pengintaian Khussus (Special reconnaissance). 

Dahulunya satuan ini dikenal dengan nama KIPAM (Komando Intai Para Amfibi). Dari satuan ini kemudian direkrut lagi prajurit terbaik untuk masuk kedalam Detasemen Jala Mengkara.

5. Komando Pasukan Gerak Cepat

Komando Pasukan Gerak Cepat disingkat Kopasgat, atau sebutan lainnya Korps Baret Jingga. Satuan ini merupakan pasukan (khusus) yang dimiliki TNI Angkatan Udara. 

Kopasgat merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat. Setiap prajurit Pasgat diharuskan minimal memiliki kualifikasi para-komando (Parako).

Foto : Pasukan TNI AL 

Hal tersebut harus dimiliki untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional. Kemudian ditambahkan kemampuan khusus kematraudaraan sesuai dengan spesialisasinya.

Tugas dan tanggung jawab Kopasgat sama dengan pasukan tempur lainnya yaitu Satuan Tempur Negara. Sebagai Pasukan Pemukul NKRI yang siap diterjunkan disegala medan baik hutan, kota, rawa, sungai, laut untuk menumpas semua musuh yang melawan NKRI.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah nama untuk angkatan bersenjata dari negara Indonesia. TNI sendiri terdiri dari tiga matra angkatan, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. 

Sejak 1959, tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia. Lalu apa anda mengetahui apa perbedaan setiap Tri Matra TNI? 

Pasukan TNI AD

Berikut ini penjelasan yang dirangkum dari berbagai sumber, diantaranya:

1. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara ( TNI AU)

TNI AU lahir dengan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada Tanggal 23 Agustus 1945 lalu. Hal itu dilakukan guna memperkuat Armada Udara yang saat itu berkekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas lainnya. 

Pada tanggal 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti menjadi Angkatan Udara Republik Indonesia. Dan tanggal tersebut juga sebagai hari lahirnya TNI AU yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Modal awal TNI AU adalah pesawat-pesawat hasil rampasan dari tentara Jepang, seperti jenis Cureng, Nishikoren, serta Hayabusha. Pesawat-pesawat inilah yang merupakan cikal bakal berdirinya TNI AU.

Beberapa jenis pesawat Belanda yang diambil alih antara lain C-47 Dakota, B-25 Mitchell, P-51 Mustang, AT-6 Harvard. Berikutinya PBY-5 Catalina, dan Lockheed L-12. 

Tahun 1950, TNI AU mendapat pesawat tempur dari Uni Soviet dan Eropa Timur. Berupa MiG-17, MiG-19, MiG-21, pembom ringan Tupolev Tu-2, dan pemburu Lavochkin La-11.

Pesawat-pesawat ini mengambil peran dalam Operasi Trikora dan Dwikora. TNI AU memperbarui armadanya pada awal tahun 1980-an dengan kedatangan sejumlah pesawat. 

Seperti OV-10 Bronco, A-4 Sky Hawk, F-5 Tiger, F-16 Fighting Falcon, dan Hawk 100/200. Sementara untuk tugasnya, lebih kepada matra udara di bidang pertahanan, seperti menegakkan hukum dan menjaga keamanan wilayah udara. 

2. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD)

TNI AD adalah salah satu cabang angkatan perang dan merupakan bagian dari TNI. Angkatan darat bertanggung jawab atas operasi pertahanan negara Republik Indonesia di darat.

TNI AD dibentuk pada tanggal 5 Oktober 1945 bersamaan dengan dibentuknya TNI. Kekuatan TNI AD saat ini terdiri dari 3 komando utama (kotama) operasi.

Tiga komando tersebut yaitu Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Komando Pasukan Khusus (Kopassus), dan Komando Daerah Militer (Kodam).

TNI AD juga memiliki komando utama pendidikan yang mendidik para perwira dan calon perwira di Akademi Militer (Akmil). Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapaad), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), dan beberapa lainnya.

Organisasi TNI AD disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019. Markas Besar Tentara Nasional Indonesia membawahi Markas Besar TNI AD. 

3. Tentara Nasional Angkatan Laut (AL)

TNI AL adalah salah satu cabang angkatan perang yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan negara RI di laut. TNI AL dibentuk pada tanggal 10 September 1945 yang pada saat dibentuknya bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR Laut).

Kekuatan TNI-AL saat ini terbagi dalam 4 komando utama (kotama) pembinaan yaitu Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada RI). Berikutnya Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal), dan Korps Marinir Republik Indonesia (Kormar RI).

TNI AL juga memiliki komando utama pendidikan yang mendidik para perwira dan calon perwira Akademi Angkatan Laut (AAL). Selain itu TNI AL juga mempunyai Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal).

Organisasi TNI AL disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019. Pada tanggal 21 Januari 2022, secara resmi Panglima TNI mengumumkan organisasi baru bernama Komando Armada (Koarmada) TNI AL.

Nama kapal yang dimiliki TNI AL selalu dimulai dengan KRI, singkatan dari Kapal Perang Republik Indonesia. Selain itu juga ada kapal yang diawali dengan KAL, singkatan dari Kapal Angkatan Laut. 

Suatu sistem penomoran diadopsi guna membedakan tiap Kapal. Nama kapal bervariasi, mulai dari nama pahlawan (kapal pengawal), teluk (kapal pendarat), hingga binatang (kapal cepat atau patroli).

Saat ini, TNI AL memiliki sekitar 74.000 personel aktif dan 534 personel cadangan. Termasuk di dalamnya 18.500 personel marinir dan 1.090 penerbangan/personel udara AL.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) genap berusia Ke-78 tahun, pada tanggal 5 Oktober 2023 besok. Berbagai alutsista milik TNI tampaknya terlihat di Silang Monas, Jakarta Pusat. 

Kendaraan tempur itu dijadwalkan akan hadir untuk meramaikan gelaran HUT ke-78 TNI. Menurut pantauan RRI di lapangan, sebanyak 130 alutista direncanakan akan tampil dalam defile HUT TNI ke-78.

Defile Alutsista yang akan ditampilkan terdiri dari tiga matra. Berikut ini sebagian alutista yang rencananya ikut hadir didalam defile besok:

Angkatan Darat

Tank MBT Leopard 2

Kendaraan angkut personel antiranjau Hanoman

Tank Harimau

Uro Vamtac

Renault Sherpa Light

AV-RMD

M3 Amphibious Rig

Avibras ASTROS-II Mk6 AV-LMU

Nexter CAESAR 155mm

SPA M109A4

Rudal Mistral Atlas

Kendaraan Taktis panser Anoa

kendaraan taktis ringan Sherpa Light Scout

Rantis Bushmaster

Mistral MPCV

Armed Caesar 155 MM

Angkatan Laut

Fregat (Perusak Kawal Rudal 10514)

Korvet Anti Kapal Selam

Kapal Selam Kelas Cakra

Kapal Selam Kelas Changbogo

Kapal Cepat Rudal Kelas Clurit

Kapal Cepat Rudal Kelas Mandau

Kapal Cepat Rudal Kelas Sampari

P6 ATAV

Aligator

Angkatan Udara

Hawk 200

Sukhoi Su-27

Sukhoi Su-30

F-16

KAI T-50

Boeing 737

CASA C-212

C-130 Hercules

MBB Bo 105

Eurocopter 725

Eurocopter AS332

BAE Hawk

Grob G 120 TP

Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) 

Rudal Mistral (*)



Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan