Breaking News
---

Pemda Belum Maksimal Perbaiki Infrastruktur Menyambut Musim Hujan

Musim Penghujan yang akan segera tiba harus disikapi serius oleh Pemerintah Daerah di Kota maupun Kabupaten Cirebon, untuk melakukan perbaikan infrastruktur yang ada, sehingga meminimalisir terjadinya bencana banjir. (16/10/23).

Foto ilustrasi Banjir di Cirebon

Akademisi Cirebon Arief Rahman mengatakan, Pemerintah Daerah terkadang tidak maksimal dalam melakukan perbaikan Infrastruktur, sehingga banjir selalu terjadi saat musim hujan tiba.

"Harusnya dinas instansi terkait melakukan pengecekan apakah Jalan, Sungai serta Drainase apakah sudah siap atau belum menyambut musim hujan," tutur Arief Rahman.

Ia menambahkan, selain tidak maksimalnya perbaikan infrastruktur, faktor manusianya juga menjadi salah satu penyebab banjir yang sering terjadi, karena masyarakat masih banyak yang membuang sampah sembarangan.

"Terutama membuang sampah ke sungai dan saluran drainase," imbuhnya.

Untuk itu dirinya menghimbau kepada masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai dan saluran drainase sebagai tempat membuang sampah, agar bisa mencegah terjadinya banjir.

Semnetara itu bibit siklon tropis 99W di Laut Tiongkok Selatan berpotensi mempengaruhi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia. Hal itu disampaikan Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto. 

"Bibit siklon tropis itu berpotensi dapat berdampak pada hujan lebat. Hingga sedang dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia," kata Guswanto, Minggu (15/10/2023). 

Ia mengemukakan hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi. Khususnya di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Di sisi lain, bibit siklon tropis itu juga berpotensi memicu gelombang tinggi 1,25-2 meter di wilayah Laut Natuna Utara. Ia memaparkan bibit siklon di Laut Tiongkok Selatan itu tepatnya berada di sekitar koordinat 14,2 lintang utara dan 112,6 bujur timur. 

Foto : Banjir di Tanah Ari

"Ini dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum 1012.0 milibar (mb) bergerak ke arah barat laut. Potensi bibit siklon 99W untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rencah," ujarnya. 

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan. BMKG, kata dia, terus melakukan pemantauan terhadap kemungkinan adanya potensi yang dapat berdampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia.(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan