Breaking News
---

Reses, Dewan Rizka Tengok Lahan Sawah Dampak Kekeringan di Cilamaya

Anggota DPRD Karawang Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rizka Restu Amalia, gelar reses masa sidang akhir tahun anggaran 2023 di Desa Sukakerta Kecamatan Cilamaya Wetan. 
Dewan Dapil IV asal Desa Muara Baru ini memanfaatkan waktu reses bersama sejumlah petani dan buruh tani untuk menyerap aspirasi yang mayoritas mengeluhkan dampak kekeringan lahan pertanian bagi perekonomian keluarga petani selama 3 bulan terakhir. 

Foto : Reses Anggota DPRD Karawang Rizka Restu Amalia di Desa Sukakerta Kecamatan Cilamaya Wetan


Kepada Pelitakarawang.com, Rizka yang juga Dewan PAW dari Almarhum H Deden Rachmat ini menerima segudang keluhan para buruh tani akibat pengairan yang lambat turun ke lahan pertanian di beberapa Desa di Cilamaya Wetan. Kondisi ini, memang terjadi di sejumlah wilayah dan kecamatan lain yang memang efek dari kemarau panjang atau EL Nino yang menurut prakiraan masih akan berlangsung sampai akhir Oktober 2023 ini. Sehingga, 'rebutan' air demi mengejar jadwal pengolahan tanah dan masa semai, terjadi di sejumlah lahan pertanian yang bersumber dari saluran irigasi sekunder maupun tersier.

Foto : Reses Anggota DPRD Karawang Rizka Restu Amalia di Desa Sukakerta Kecamatan Cilamaya Wetan


"Suplay air jelas kurang saat ini, baik karena dampak kemarau, proyek BBWS dari hulu, bahkan mungkin karena tarik menarik kebutuhan air untuk industri. Yang terdampak parah adalah Petani. Maka, saya dorong Dinas Pertanian dan UPTD segera mitigasi dan mencari formulasi agar percepatan tanam ini tak menghambat para petani, " Ungkapnya, Jumat (6/10/2024). 

Rizka menambahkan, paceklik panjang harusnya bisa di dorong bisa ada pemberian stimulan bagi para buruh tani seperti sekarang ini, misalnya bantuan benih untuk antisipasi gagal tanam, maupun bansos khusus para petani saat masa peceklik. Sebab, selama ini dana paceklik baru ada berupa sembako ke para nelayan, tapi belum pada para buruh tani. Disisi lain sambungnya, jaminan asuransi pertanian, belum sepenuhnya memenuhi pemerataan pada petani. 

"Harus cari formulasi antisipasi gagal tanam dan masa paceklik panjang seperti sekarang ini, " Ungkapnya.

Sehebat apapun varietas padi tambah Rizka, sistem tanam dan pestisida, jika harga pupuk subsidi masih sulit dan pengairan macet, maka imbasnya pertanian masih akan terdampak serius.

"Jadi yang paling penting bagi petani adalah pupuk urea terjangkau dan pengairan. Tanpa itu, sistem tanam, varietas unggul apapun tak ada artinya, termasuk target pencapaian produksi tahunan Pemkab Karawang, " Pungkasnya. (Rd)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan