BPS Catat Harga Cabai Masih Tinggi, Harga Beras Mulai Turun
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga komoditas cabai masih terus mengalami kenaikan. Terutama jenis cabe rawit yang tren peningkatan harganya relatif tinggi.
"Untuk cabai merah memang masih terdapat tren peningkatan harga. Termasuk cabai rawit," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Selasa (14/11/2023).
Amalia menyebutkan harga rata-rata nasional untuk cabai merah saat ini sebesar Rp52.729 per kilogram. Sedangkan harga acuannya di tingkat konsumen Rp37 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Sedangkan cabai rawit harganya kini di angka Rp64.586 per kilogram. Sedangkan harga acuan yang ditetapkam pemerintah di tingkat konsumen sebesar Rp40 ribu-Rp57 ribu per kilogram.
Amalia menegaskan masih tingginya harga cabai dini dampak cuaca panas ekstrem El Nino yang sempat terjadi. Ia berharap kedepan panen akan melimpah seiring dengan hujan yang mulai turun, sehingga bisa menekan harga.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat komoditas beras mulai mengalami penurunan harga. Kini harga rata-rata beras nasional sebesar Rp14.322 per kilogram dari sebelumnya Rp14.333 per kilogram.
"Sudah menunjukkan harga yang mendatar. Tidak ada tanda-tanda kenaikan," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Selasa (14/11/2023).
Menurutnya, meski harga terpantau turun, tapi besarannya masih tinggi dibanding Harga Eceran Tertinggi (HET). Adapun HET untuk beras medium yakni Rp10.900 per kilogram, sedangkan premium Rp13.900 per kilogram.
Dia mengatakan, tidak ada tanda-tanda kenaikan harga dari komoditas beras. Tetapi tren yang terjadi menunjukkan harganya mulai apa yang disebutnya sebagai mendatar atau flat.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar ada pemantauan pada proses distribusi. Sehingga bisa menjangkau daerah-daerah, utamanya daerah yang berasnya berkontribusi utama pada inflasi. (*)