Indonesia Berhasil Terpilih jadi Anggota Eksekutif UNESCO

Dalam proses pemilihannya, terjadi persaingan sengit di Kelompok Regional IV. Indonesia harus berkompetisi dengan delapan negara lain di kawasan Asia Pasifik.

Indonesia berjuang memperebutkan enam alokasi kursi Dewan Eksekutif UNESCO. Indonesia saat itu bersama dengan Afghanistan, Australia, Bangladesh, Iran, Kyrgistan, Pakistan, Korea, dan Sri Lanka.

Kemudian, Indonesia berhasil meraih dukungan suara dari 154 negara, menempati posisi tertinggi kedua di Kelompok IV. Selain Indonesia, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Korea Selatan, dan Australia juga terpilih menjadi anggota UNESCO 2023-2027.

Dalam pemilihan tersebut, terdapat 188 Negara anggota UNESCO yang hadir. Dan hanya, 181 Negara yang memenuhi syarat untuk memberikan suara.

Terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO yang ke-8 kalinya, sejak bergabungnya Indonesia menjadi anggota UNESCO. Yakni, pada tahun 1950 mencerminkan kepercayaan dunia internasional terhadap kontribusi signifikan Indonesia.

Indonesia dalam memajukan isu kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, serta komunikasi dan informasi di tingkat global. Sebagai anggota Dewan Eksekutif, peran Indonesia akan menjadi sangatlah penting.

Mengingat, salah satu tugasnya adalah untuk berpartisipasi aktif dalam merumuskan kebijakan dan pengambilan keputusan strategis terkait program-program. Dan juga, kebijakan UNESCO.

Dewan Eksekutif juga memainkan peran krusial dalam mengawasi pelaksanaan program-program UNESCO dan memastikan penggunaan anggaran organisasi berjalan efisien-efektif. Sesuai kebijakan yang telah ditetapkan. (*)