Breaking News
---

Indonesia Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan, Indonesia menyerukan adanya gencatan senjata permanen di Gaza, Pelstina. Hal itu disampaikan Retno saat menghadiri Sidang Majelis Umum (SMU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di, Amerika Serikat, Selasa (28/11/2023). 

Retno

“Pentingnya gencatan senjata secara permanen, Indonesia sambut jeda kemanusiaan, namun hal ini tidak cukup. Yang diperlukan adalah sebuah gencatan senjata yang permanen agar nyawa dapat diselamatkan dan bantuan kemanusiaan yang diperlukan dapat diberikan,” kata Retno dalam pengarahan pers secara daring usai pertemuan. 

Pada kesempatan itu, Retno juga menekankan pentingnya memastikan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan. Retno mengajak dunia meningkatkan bantuan kemanusiaan, sebab bantuan yang massif saat ini sangat diperlukan di Gaza. 

“Negara dunia harus membantu UNRWA dan lembaga kemanusiaan lainnya agar dapat membantu 1,7 juta pengungsi di Gaza. Dari sisi Indonesia, saya sampaikan komitmen Indonesia untuk meningkatkan bantuan, termasuk kesiapan mengirimkan kapal rumah sakit,” ujarnya. 

Indonesia menilai, pentingnya rasa keadilan dalam perang yang terjadi antara Palestina-Israel. Dimana menurut Retno, dunia perlu mengingat adanya aturan dan batasan dalam perang. 

“Kedua hal ini tidak kita lihat di Gaza, serangan terhadap berbagai fasilitas sipil bukan hal yang normal. Apa yang terjadi di Gaza jelas-jelas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional,” ucap Menlu RI.

“Penerapan standar ganda harus dihentikan dan Indonesia mendukung upaya untuk meminta pertanggungjawaban Israel. Termasuk di Pengadilan Internasional.”. 

Secara lantang, Retno mengusulkan dimulai kembali proses politik dan perdamaian. Sebab, Indonesia menilai akar masalah konflik harus diselesaikan, yaitu pendudukan illegal Israel terhadap Palestina. 

“Indonesia juga mendorong status Palestina menjadi anggota penuh PBB agar memiliki kedudukan yang setara dengan Israel. Yaitu, dalam mewujudkan solusi dua negara berdasar parameter internasional yang telah disepakati,” katanya. 

Adapun dalam pernyataan nasional terhadap konflik Palestina-Israel, Menlu RI menyampaikan beberapa hal. Yaitu, Indonesia tidak dapat diam melihat ribuan perempuan dan anak yang tidak berdosa meninggal dunia.

Kemudian, Indonesia juga tidak dapat diam melihat rumah, sekolah dan rumah sakit diratakan dengan tanah. “Saya bertanya apakah negara-negara dunia akan tetap tinggal diam melihat situasi yang mengenaskan ini,” kata Retno Marsudi. 

Sementara, gencatan senjata dimulai Jumat (24/11/2023) selama empat hari. Namun, Hamas mengkonfirmasi memperpanjang gencatan senjata salaam dua hari, Senin (27/11/2023).(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan