Indonesia Usung Reformasi Birokrasi General dan Tematik
Reformasi Birokrasi (RB) harus dijalankan dengan mengusung mekanisme 'double track', yakni RB general dan RB tematik. Hal itu ditegaskan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas.
Anas mengatakan, RB general berbasis pada penguatan tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Adapun RB tematik fokus pada dampak yang dirasakan masyarakat pada empat tema.
Adapun tema itu yakni pengurangan kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi. Dan pengendalian informasi serta penguatan belanja produk dalam negeri.
“Semua itu basisnya adalah digitalisasi sebagai enabler (mencapai tujuan) sebagai penggerak birokrasi. Kenapa digitalisasi, ya hanya dengan itulah kita bisa bekerja lebih cepat,” ujar Anas pada pembukaan RBXperience di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (5/12/2023).
“Lalu efektif, efisien, dan dampaknya lebih optimal. Dengan adanya transformasi digital, seluruh layanan dan program pemerintah semakin dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.”
Anas menambahkan, Kementerian PANRB menggelorakan RB tematik untuk membantu instansi pemerintah. Agar fokus pada permasalahan inti masyarakat.
“Birokrasi itu harus fokus, kita tidak bisa mengerjakan semuanya. Kementerian PANRB membantu panduannya dengan fokus ke RB tematik," ucap mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut.
"Tentu bisa dikontekskan ke masing-masing daerah. Misalnya kemiskinan bisa diturunkan lewat pariwisata, hilirisasi pertanian, industri manufaktur, dan sebagainya sesuai karakter wilayah.”
"Dalam membumikan RB tematik, kita harus memetakan siapa mengerjakan apa. Sehingga indikator, target, dan dampaknya dapat terlihat dengan jelas." (*)