Breaking News
---

Ini Sebuah Upaya Atasi Pengangguran dari Pemprov Jabar

Dari 50 ribu UMKM di Jawa Barat, 50 persennya berasal dari Kabupaten Garut yang akan dibidik asfek pengembangannya melalui Program Strive Indonesia.

Atasi Pengangguran, Pemprov Jabar Berdayakan Puluhan Ribu UMKM

Kepala Dinas dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Rochmat Taufik Garsadi, bersyukur bahwa Jawa Barat bisa menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Program Strive Indonesia.

"Mudah-mudahan saja yang di Garut ini 25 ribu ya, dibina bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Bank Jabar ini bisa signifikan meningkatkan usaha dari para UMKM di sini," tuturnya, Rabu (13/12/2023).

Taufik berharap dengan adanya program ini, UMKM di Jawa Barat bisa naik kelas, sehingga bisa menambah tenaga kerja, sehingga otomatis akan mengurangi pengangguran dan juga meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Di tempat yang sama, Executive Director Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis, mengatakan, pelaksanaan Program Strive Indonesia ini dilaksanakan di 4 provinsi mulai dari Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur, dengan target 300 ribu UMKM yang akan dijangkau melalui program ini hingga tahun 2026 nanti.

Target dari program ini, kata Ade, merupakan UMKM yang memiliki 1 sampai 19 orang pekerja, yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman, kriya non-furnitur, fesyen, dan usaha di rantai nilai pariwisata.

"Jadi kami ingin bahwa program ini bisa membantu UMKM untuk naik kelas, dan ujung-ujungnya tentunya punya dampak positif terhadap ekonomi di Indonesia khususnya di Jawa barat dan Garut," katanya.

Adapun alasan dipilihnya Jawa Barat sebagai pilot project, tambah Ade, karena menurutnya Jawa Barat memiliki support system dan lingkungan untuk pembinaan UKM yang cukup mumpuni, apalagi pihaknya juga telah bekerja sama dengan Diskuk Jabar sejak 2 tahun lalu.

Ia juga menjelaskan intervensi yang akan dilaksanakan dalam Program Strive Indonesia ini yaitu pelatihan, pendampingan, fasilitasi UMKM untuk mengadopsi teknologi digital agar mampu mengelola bisnisnya dengan baik, hingga fasilitasi terhadap akses lembaga keuangan formal.

"Dan terakhir kami juga bekerja sama dengan pemerintah pusat, bagaimana kita bisa menyusun cetak biru regulasi di level nasional yang kondusif, sehingga UMKM itu bisa berkontribusi terhadap pencapaian Indonesia emas 2045," jelasnya.

Adapun output yang ingin dihasilkan dari program ini, kata Ade, yaitu peningkatan usaha dari UMKM seperti penambahan tenaga kerja, kemudian peningkatan omset, hingga penambahan profit, sehingga perkembangan UMKM tersebut bisa berdampak positif terhadap ekonomi di Kabupaten Garut pada khususnya, dan Jawa Barat secara umum.

"Jadi harapan kami UMKM itu bisa berusaha dalam situasi, kondisi, dan regulasi yang kondusif, karena masih banyak sekali tantangan dari sisi regulasi, dari sisi kondisi mungkin yang perlu kita perbaiki, supaya mereka lebih bisa berkembang, dan bisa memberikan kontribusi terhadap ekonomi Indonesia gitu," tandasnya.(*)


Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan