Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk mengamati perkembangan kenaikan kasus Covid-19. Terlebih Indonesia akan menghadapi libur panjang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

"Iya saya sudah memerintahkan kepada Menteri Kesehatan untuk diikuti dan diamati betul secara detail perkembangannya seperti apa. Sampai sekarang dari Menteri Kesehatan menyampaikan masih dalam kondisi baik," kata Presiden usai meninjau pembangunan proyek MRT fase 2A di Monas, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Presiden Jokowi Minta Menkes Amati Perkembangan Kenaikan Covid-19

Presiden Jokowi pun memastikan, pemerintah belum memutuskan untuk mengimbau masyarakat menggunakan masker. "Belum sampai ke sana (imbauan penggunaan masker), (tapi) selalu diikuti dan diamati oleh menteri kesehatan dan jajaran," ujarnya.

Kemenkes menyebut kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan. Hingga Rabu (13/12/2023) ada sebanyak 328 kasus positif Covid-19 dari ebelumnya 284 kasus.

"Kemarin ada satu kematian," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, Kamis (14/12/2023). 

Menurut Nadia, pasien yang dirawat di rumah sakit antara 20 hingga 30 pasien. Nadia mengungkapkan daerah yang menjadi penyumbang kasus positif Covid-19 adalah Jawa dan Bali.

"Kita bisa mendeteksi Covid-19 kalau kemudian banyak masyarakat yang melakukan tes juga. Dan dari dulu sekitar 70 persen ada di Jawa Bali," ucapnya. 

Nadia menyampaikan provinsi tertinggi dengan kasus positif Covid-19 adalah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.  Terkait dengan peningkatan kasus ini, Nadia meminta masyarakat untuk mewaspadainya.

Hal ini karena angka kematian antara 0 hingga 3 kasus per minggunya. "Fatalitas ini harus menjadi perhatian masyarakat," ujarnya. 

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan ada tiga faktor penyebab kenaikan kasus Covid-19 di Ibu Kota belakangan ini. Demikian disampaikan Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI, Ngabila Salama, Jumat (15/12/2023).

Faktor pertama yakni peralihan musim yang membuat imunitas seseorang menurun. "Kelembaban udara yang tinggi saat musim pancaroba membuat virus lebih mudah masuk ke dalam tubuh," ujarnya. 

Kedua, imunitas antibodi yang turun pada waktu enam bulan sesudah vaksinasi. Sedangkan faktor ketiga adalah munculnya virus atau varian baru.

“Inilah yang menyebabkan kasus Covid-19 di Jakarta naik lagi," kata Ngabila. Padahal, lanjut dia, protokol kesehatan dan mobilitas relatif statis.

Karena itu, Dinkes DKI akan fokus melindungi kelompok yang sangat rentan terinfeksi virus. Salah satu caranya adalah dengan pemberian vaksinasi. 

"Lengkapi dosis vaksinasi segera dan lakukan deteksi dini,' ucap Ngabila. Menurut dia, kalau ingin mencegah masuknya penyakit tentunya harus memperketat protokol kesehatan. 

Sedangkan untuk mencegah keparahan, tentunya dengan vaksinasi. "Tindakan ini masih efektif untuk antibodi," kata Ngabila.(*)