Breaking News
---

Presiden Minta Harga Beras di Tingkat Petani Terjaga, Penambahan Pupuk Bersubsidi Direalisasikan dalam 2,5 Juta Ton

Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas  membahas mengenai ketersediaan stok beras nasional dan cadangan beras pemerintah (CBP). Dalam kesempatan tersebut meminta jajarannya untuk memastikan harga beras di tingkat petani tetap terjaga.(19/1/24).

Presiden Minta Harga Beras di Tingkat Petani Terjaga

"Pak Presiden ingin memastikan bahwa stok beras kita cukup, kemudian persiapan juga nanti untuk jelang panen. Sehingga harga di tingkat petani harus tetap dijaga, kemudian tok beras ini cukup sampai dengan nanti peak season,” kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, pada Kamis kemarin,(18/1/2024).

Arief mengatakan, defisit persediaan beras nasional sekitar 2,8 juta ton akibat dampak El Nino pada Januari-Februari 2024. Nantinya defisit itu akan dipenuhi dengan program impor beras.

Pelaksanaan importasi tersebut, kata Arief, akan dilakukan sebelum panen raya. “Tahun lalu Pak Presiden sudah menyetujui dalam rapat internal untuk melakukan importasi dua juta ton," ujarnya.

"Syaratnya memang harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance itu, mudah-mudahan bisa di-cover. Lalu ada catatan, sebelum panen raya sudah harus masuk.".

Arief menegaskan, pihaknya terus berupaya untuk menjaga harga di tingkat petani. Menurutnya, importasi beras untuk memastikan stok CBP yang kuat danberiringan dengan terjaganya harga di tingkat petani.

"Dua bulan itu, akibat El Nino ini, Januari-Februari kita kekurangan sekitar 2,8 [juta ton]. Tapi kita akan cover dengan yang carryover 2023 dan importasi yang masuk di 2024,” katanya.

Penambahan pupuk bersubsidi sebesar Rp14 triliun akan direalisasikan dalam jumlah pupuk sebanyak 2,5 juta ton. Hal ini dijelaskan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

"Sehingga kalau ditambah dengan pupuk yang sudah tersedia sekarang sebesar 4,7 juta ton, menjadi 7,2 juta ton. Penambahannya 2,5 ditambah 4,7 jadi 7,2 ton," kata Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian Tommy Nugraha, Jumat (19/1/2024).

Namun, kata dia, mengingat dana APBN memerlukan banyak prosedur jadi untuk Rp14 triliun penambahan masih diajukan ke Kemenkeu. Nantinya akan mendapatkan klarifikasi dan review terlebih dulu dari lembaga negara lainnya.

"Jadi Rp14 triliun ini merupakan salah satu bentuk kebijakan dan perhatian dari pemerintah kepada masyarakat. Khususnya petani penerima pupuk bersubsidi, jadi dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional dan agar para petani bersemangat menanam," katanya.

"Sehingga Presiden Jokowi memberikan kebijakannya untuk menambahkan jumlah pupuk tersebut. Ini dikalkulasikan kedalam volume pupuk sebesar 2,5 juta ton."

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta alokasi dana subsidi untuk pupuk ditambah sebesar Rp14 triliun untuk tahun ini. Hal ini disampaikan saat berkunjung ke Banyumas, Jawa Tengah di awal tahun 2024 ini.

Harapannya, ini akan memudahkan petani dalam menggenjot produksi. "Subsidi pupuk sudah saya tambah sebesar 14 triliun rupiah," katanya.

"Urusan petani ya mesin dan pupuk," ujarnya saat meninjau tanam padi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024).(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan