Breaking News
---

Gelar Rakernis, Dishub Jabar Berupaya Tingkatkan Layanan Transportasi

Dalam upaya meningkatkan pelayanan transportasi di Jawa Barat, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat menggelar rapat kerja teknis (rakernis), yang dihadiri unsur perhubungan baik daerah maupun nasional.

Gelar Rakernis, Dishub Jabar Berupaya Tingkatkan Layanan Transportasi

Dalam rakernis yang digelar pada 27 Februari 2024 di Kabupaten Garut itu, membahas dua tema besar, yaitu pengembangan layanan angkutan umum dan angkutan barang. Selain itu dibahas juga peningkatan pengembangan dan pembangunan infrastruktur transportasi melalui pengelolaan dan pemanfaatan database bersama.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Koswara memaparkan, progres dari delapan rencana aksi bersama penyelenggaraan perhubungan antara Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang telah disepakati pada tahun sebelumnya. 

"Yaitu Integrasi data perhubungan, perbaikan tata kelola dan peningkatan layanan parkir dan layanan transportasi lainnya di kabupaten/kota," papar Koswara dalam siaran persnya yang diterima RRI, Kamis (29/2/2024).

Koswara menambahkan, selain itu juga dibahas pengaturan lalu lintas di jalan provinsi, kabupaten/kota, dan daerah perbatasan, pengawasan, pengendalian dan penegakan hukum. Kemudian pengembangan sumber daya manusia (SDM), pengelolaan simpul transportasi bersama, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan di ruas jalan provinsi di kabupaten/kota, serta penanganan bersama kedaruratan gangguan transportasi.

"Poin penting keberhasilan terlaksananya rencana aksi tersebut adalah kolaborasi dan komunikasi yang terjalin dengan baik, sehingga sejauh ini kedelapan rencana aksi tersebut sudah dilaksanakan dengan baik," ucap Koswara.

Ia juga menjelaskan, rencana aksi bersama tersebut dinilai perlu untuk dilaksanakan. Mengingat berdasarkan survei yang  dilakukan pada tahun 2023, sebanyak 51 juta perjalanan per hari di Jawa Barat. Dari 51 juta perjalanan tersebut, hanya 10 persen yang menggunakan angkutan umum dan sisanya menggunakan kendaraan pribadi.

"Hal ini berdampak pada beberapa hal, salah satunya ialah tingginya tingkat kemacetan di Jawa Barat. Kemacetan ini memberikan dampak berurutan terhadap sektor – sektor lainnya sehingga dapat meningkatkan potensi inflasi daerah," jelas Koswara.

Infrastruktur transportasi juga menurut Koswara,  memegang peranan penting dalam upaya untuk meningkatkan keselamatan kepada pengguna transportasi. 

Upaya yang akan segera dilaksanakan salah satunya adalah pemenuhan perlengkapan jalan pada beberapa titik rawan kecelakaan lalu lintas di Jawa Barat, mengurangi potensi kejadian kecelakaan lalu lintas serta menurunkan tingkat fatalitas kecelakaan.

Sedangkan untuk mengoptimalkan realisasi upaya peningkatan layanan transportasi di Jawa Barat, dikatakan Koswara, perlunya pengintegrasian data transportasi melalui platform digital. 

Sehingga setiap data dan informasi dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat dapat diperoleh serta dikelola dengan maksimal untuk mewujudkan transportasi di Jawa Barat yang jauh lebih efisien dan efektif. 

Program kerja dan rencana kerja aksi bersama akan saling bersinergi agar dapat terakselerasi dalam merealisasikannya.

Selain itu, pada Rakernis ini juga membahas terkait program strategis yang akan segera dilaksanakan bersama, seperti penyelenggaraan kesiapan armada angkutan umum menjelang Hari Raya Lebaran serta penyelenggaraan mudik gratis bersama tahun 2024.

“Upaya pemerintah dalam meningkatkan fasilitas layanan pada sektor transportasi melalui pemanfaatan ICT sedang dilaksanakan dengan maksimal. Hal ini untuk memberikan layanan yang lebih efektif dan efisien kepada masyarakat," kata dia.

Dengan dukungan dari pemerintah pusat, pada Rakernis ini Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan seluruh dinas perhubungan kabupaten/ota telah sepakat untuk berkolaborasi dan bersinergi untuk mengakselerasikan rencana aksi bersama penyelenggaraan perhubungan.(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan