Breaking News
---

PBB: Ribuan Orang di Gaza Menderita Kelaparan, Bantuan Makanan Akhirnya Masuk Gaza

Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis menyatakan keprihatinan. Setelah Badan Pangan PBB menghentikan pengiriman bantuan pangan dan obat-obatan ke Jalur Gaza bagian utara.(24/2/24).

Foto : Ribuan Orang di Gaza Menderita Kelaparan, Bantuan Makanan Akhirnya Masuk Gaza

"Ribuan orang di Gaza menderita kelaparan. Serta kekurangan gizi parah, dan pengiriman bantuan dikurangi ketika jumlahnya perlu ditingkatkan," kata Francis seperti dilansir Anadolu, Jumat (23/2/2024). 

"Saya menegaskan kembali tuntutan saya dan Majelis Umum PBB yang berulang kali menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera. Ini adalah masalah hidup dan mati, termasuk anak-anak yang tidak bersalah," ujarnya menambahkan. 

Dia menyampaikan pernyataan tersebut setelah Program Pangan Dunia PBB (WFP) pada mengumumkan penghentian pengiriman bantuan pangan. Padahal ini sangat dibutuhkan oleh warga Gaza utara. 

"WFP sangat berkomitmen untuk segera menjangkau orang-orang yang putus asa di seluruh Gaza. Tetapi keselamatan dan keamanan untuk menyalurkan bantuan pangan itu penting dan bagi orang-orang yang menerimanya harus dipastikan," ucapnya. 

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Serangan Israel tersebut telah menewaskan dari 29.410 warga Palestina dan menyebabkan kehancuran massal serta kelangkaan kebutuhan bahan pokok.

Perang Israel di Gaza telah memaksa 85 persen penduduk wilayah itu menjadi pengungsi di tengah kelangkaan akut bahan pangan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara 60 persen infrastruktur daerah kantong itu telah rusak atau hancur.

Kabar awal, Setelah menahan lebih dari sebulan, Israel akhirnya mengizinkan pengiriman tepung yang diperantarai oleh Amerika Serikat ke Jalur Gaza. Hal itu disampaikan The Times of Israel seperti dilansir Sputnik, Jumat (23/2/2024). 

"Kesepakatan itu mencakup pengiriman tepung bagi 1,5 juta warga Gaza. Selama lima bulan lewat Program Pangan Dunia (WFP) di bawah PBB," tulis laporan tersebut. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memberi kabar pemerintahan Presiden AS Joe Biden pihaknya telah menyetujui pengiriman itu pada awal Januari 2024. Gedung Putih juga telah mengumumkan perkembangannya pada 19 Januari 2024, tetapi lebih dari satu bulan kemudian kiriman tepung itu belum bisa masuk ke Gaza. 

Kiriman tepung itu sebelumnya telah tiba di Pelabuhan Ashdod, Israel. Namun Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menahan penyerahannya ke UNRWA, badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina.

Tindakan Smotrich itu didasarkan pada tuduhan bahwa 12 pekerja UNRWA terlibat dalam serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas ke Israel. Namun, belum jelas apakah tepung itu akan didistribusikan ke warga Gaza jika berhasil masuk ke wilayah kantong Palestina tersebut.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan. Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera 240 orang lainnya.

Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan dan memblokade penuh Gaza. Sedikitnya 29.300 orang telah tewas di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat.(*)


Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan