Breaking News
---

Tersebar di 17 Provinsi, 94 Petugas Pemilu 2024 Wafat, 13.675 Petugas Dilaporkan Sakit

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, sebanyak 94 petugas KPPS dan non KPPS dilaporkan meninggal dunia saat Pemilu 2024. Berdasarkan data Kemenkes, laporan itu diterima dari rentang waktu 10-20Februari 2024 pukul 18.00 WIB. (22/2/24)>

Foto : Data sebaran peristiwa

Saat ini, sebaran jumlah petugas yang meninggal dunia telah meluas di 17 provinsi. Rinciannya, Aceh 1 kasus, Sumatra Utara 2 kasus, Riau 2 kasus, Sumatra Barat 2 kasus, Lampung 1 kasus. 

Sumatera Selatan 2 kasus, Banten 5 kasus, DKI Jakarta 9 kasus, Jawa Barat 24 kasus, Yogyakarta 1 kasus. Selanjutnya, Jawa Tengah 15 kasus, Jawa Timur 19 kasus, Kalimantan Barat 2 kasus, Kalimantan Timur 1 kasus. 

Kemudian, Kalimantan Tengah 1 kasus, Sulawesi Selatan 6 kasus, dan Sulawesi Utara 2 kasus. Selain kasus kematian, petugas KPPS yang mengalami kesakitan juga terbilang tinggi.

Bahkan banyak dari mereka yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Seperti penyakit jantung, hipertensi, ISPA, Nasofaringitis, dan lainnya. 

Petugas pemilu yang meninggal dunia terbanyak di usia 51-60 tahun, tercatat 29 orang. Usia 41-50 sebanyak 28 kasus, usia 31-40 tahun sebanyak 16 kasus. 

Kemudian, usia 21-30 tahun ada 13 kasus, usia 60 tahun ke atas ada empat. Begitu juga dengan rentang usia 17-20 tahun ada empat orang. 

Sementara itu, berdasarkan kategori pasien petugas KPPS yang meninggal dunia tercatat paling banyak 51 kasus. Linmas 18 kasus, saksi 9 orang, petugas lainnya 8 kasus, Bawaslu 6 kasus dan PPS sebanyak 2 kasus. 

Dari grafik yang dibagikan, tercatat penyakit jantung menjadi penyebab kematian petugas KPPS terbanyak. Yaitu sebanyak 24 orang. 

Adapun beberapa penyebab kematian petugas pemilu 2024, sebagai berikut.

Penyakit jantung: 24 orang

Penyebab kematian sedang dikonfirmasi: 12 orang 

Kecelakaan: 9 orang

Hipertensi: 9 orang

Meninggal dalam perjalanan: 9 orang

Sindrom distres pernapasan akut (ARDS): 7 orang

Penyakit Serebrovaskular: 6 orang 

Syok Septik: 5 orang 

Diabetes Mellitus: 4 orang 

Henti jantung mendadak: 2 orang 

MOF (Multi Organ Failure): 2 orang 

Sesak Nafas: 1 orang 

Dehidrasi: 1 orang

Asma: 1 orang 

Penyakit Ginjal Kronik: 1 orang 

TB Paru: 1 orang

Kementerian Kesehatan RI juga kembali memperbarui data pasien petugas pemilu yang sakit selama pelaksanaan Pemilu 2024. Jumlahnya mencapai 13.675 orang, dengan rentang waktu 10-20 Februari 2024. 

Data menunjukkan bahwa 90 persen atau sebanyak 12.554 petugas pemilu berkunjung ke fasilitas kesehatan tingkat satu, yaitu Puskesmas. Untuk memeriksa kondisi kesehatannya sekaligus berobat. 

Sementara itu 211 petugas atau 1,5 persen berkunjung ke klinik kesehatan. Dan 910 petugas pemilu dilarikan ke rumah sakit. 

Kemenkes mengelompokkan 10 kategori tingkat kesehatan paling tinggi yang dilaporkan petugas pemilu 2024. Pertama penyakit pada kerongkongan, lambung dan usus dua belas jari. 

Selanjutnya ISPA, hipertensi, gangguan jaringan lunak, infeksi usus, gangguan episodik dan paroksismal, serta penyakit telinga bagian dalam. Kemudian influenza dan radang paru-paru, gangguan pada sistem peredaran darah, penyakit pada rongga mulut, kelenjar ludah dan rahang. 

Petugas Pemilu 2024 yang sakit tersebar di 32 provinsi dengan rincian sebagai berikut. 

Aceh: 41 kasus

Sumatera Utara: 193 kasus 

Sumatera Barat: 198 kasus

Riau: 203 kasus

Jambi: 0 kasus 

Kep. Riau: 29 kasus

Bengkulu: 3 kasus

Sumatera Selatan: 266 kasus

Bangka Belitung: 58 kasus

Lampung: 488 kasus

Banten: 743 kasus

DKI Jakarta: 792 kasus

Jawa Barat: 4416 kasus

Jawa Tengah: 1230 kasus

Yogyakarta: 182 kasus 

Jawa Timur: 1693 kasus

Bali: 56 kasus

NTB: 113 kasus

NTT: 3 kasus

Kalimantan Barat: 173 kasus

Kalimantan Tengah: 82 kasus

Kalimantan Timur: 212 kasus

Kalimantan Selatan: 262 kasus

Kalimantan Utara: 3 kasus

Sulawesi Barat: 40 kasus

Sulawesi Selatan: 1329 kasus

Sulawesi Tenggara: 57 kasus

Sulawesi Tengah: 96 kasus

Gorontalo: 471 kasus

Sulawesi Utara: 197 kasus

Maluku Utara: 3 kasus

Maluku: 42 kasus

Papua: 1 kasus (*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan