Beredar sebuah unggahan video yang mengklaim bahwa Gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dibakar. Dibakar oleh para pengunjuk rasa disinyalir sebagai bentuk protes.(4/3/24).

Foto : Hoaks Gedung Bawaslu Dibakar oleh Pengunjuk Rasa"

Mereka protes terhadap penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun, saat ditelusuri melalui Kominfo.go.id, informasi tersebut hoaks.Faktanya, klaim yang menyebutkan bahwa Gedung Bawaslu dibakar oleh para pengunjuk rasa adalah tidak benar. Unggahan video yang beredar tersebut merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 2019.

Adapun peristiwa tersebut merupakan pembakaran pos polisi di depan Gedung Bawaslu. Serta juga pembakaran salah satu area di Gedung Bawaslu guna menolak hasil Pemilu 2019.

Sampai saat ini, tidak ditemukan pemberitaan kredibel terkait klaim yang beredar tersebut. Maka dapat disimpulkan jika informasi yang beredar bersama video diatas adalah konten yang di Manipulasi.

Beredar pula sebuah unggahan video yang mengklaim bahwa telah terjadi darurat keamanan nasional. Sehingga Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikerahkan untuk mengamankan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).

Namun, setelah ditelusuri melalui Kominfo.go.id, klaim yang beredar tersebut adalah tidak benar. Faktanya, klarifikasi telah diberikan oleh pihak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).

Yakni, melalui Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi. Kadispenad membantah keras cuitan yang diposting pada Senin (26/2/2024) lalu, dan menyebut bahwa narasi dalam postingan tersebut adalah tidak benar.

“Untuk itu, masyarakat kami imbau agar tidak mudah terprovokasi isu isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan dapat menyesatkan opini masyarakat,” tegas Kadispenad , Selasa (27/2/2024).

Kadispenad juga meluruskan bahwa video tersebut sebenarnya adalah rekaman video masyarakat yang mengabadikan iring-iringan Ranpur TNI. Yang mana saat itu melintas di kawasan Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, dalam rangka Parade Alutsista pada rangkaian peringatan HUT TNI.

Sebelumnya beredar juga sebuah video yang menampilkan thumbnail (sampul video) aksi demonstrasi. Disertai dengan narasi yang menyatakan aktivis 98 turun gunung memimpin demo mahasiswa ke gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Demonstrasi tersebut ada terkait kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun, setelah ditelusuri melalui Kominfo.go.id, video tersebut telah disunting dengan menempelkan thumbnail yang tidak sesuai dengan isi video.

Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut identik dengan gambar yang diunggah artikel cnnindonesia.com pada 12 April 2022. Foto tersebut berjudul “Demo Mahasiswa 11 April Tolak Tunda Pemilu, Efektif atau Gagal?”.

Tidak hanya itu, foto tersebut juga merupakan foto massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kompleks Parlemen Republik Indonesia. Yakni, terkait penolakan wacana penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Lalu tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN), kelangkaan minyak goreng, dan lainnya di Senayan, Jakarta, Senin, 11 April 2022. Adapun narator dalam video hanya membacakan artikel dari tempo.com pada 16 Februari 2024 lalu.

Artikel itu berjudul “Demo di KPU, Massa Tolak Pemilu Curang hingga Ancam Aksi Lebih Besar” yang dimuat pada 16 Februari 2024. Artikel tersebut membahas tentang massa aksi yang mengatasnamakan Kelompok Masyarakat Sipil Peduli Demokrasi, dan Pemilu.

Yang mana saat itu melakukan demonstrasi di depan gedung KPU di Jakarta Pusat, Jumat, 16 Februari 2024. Mereka menganggap Pemilu 2024 sarat akan kecurangan.(*)

Referensi:

https://www.kominfo.go.id/content/detail/55054/hoaks-aktivis-98-pimpin-aksi-demo-mahasiswa-ke-kpu/0/laporan_isu_hoaks

Referensi:

https://www.kominfo.go.id/content/detail/55120/hoaks-gedung-bawaslu-dibakar-oleh-pengunjuk-rasa/0/laporan_isu_hoaks