Breaking News
---

Caleg Petahana Banyak Gagal Kembali ke Parlemen, Ini Dugaan Penyebabnya

Sejumlah caleg petahana, elite partai politik, hingga tokoh berpotensi gagal masuk ke Senayan sebagai anggota parlemen. 

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Cecep Hidayat, gagalnya para petahana melenggang kembali ke parlemen disebabkan beberapa faktor. 

Foto ilustrasi saja

Di antaranya, mereka tidak merawat komunikasi dengan konstituen yang ada di dapil tempat mereka sebelumnya menjadi caleg dan terpilih. Konstituen mungkin kecewa dan tidak menaruh kepercayaan lagi.  

“Kunjungi dan sapa mereka secara rutin. Meski sudah menjadi anggota dewan,” kata Cecep , Minggu (3/2/2024).

Faktor lainnya, karena perbedaan harga kursi antara dapil yang satu dengan dapil yang lain. Contohnya, ada caleg yang sebelumnya lolos ke parlemen dari salah satu daerah di Sulawesi mungkin cukup dengan peroleh suara sekian ribu atau sekian puluh ribu. 

Namun begitu masuk dapil neraka, seperti DKI Jakarta II, maka bilangan beberapa puluh ribu suara tidak cukup. “Mungkin butuh berpuluh puluh ribu atau ratusan ribu,” ujarnya.

Penyebab lainnya ada swing voters atau pemilih mengambang yang jumlahnya di satu dapil cukup banyak. Saat mereka memang tidak menjatuhkan pilihannya terhadap caleg tertentu dari pemilu ke pemilu. 

Bisa jadi, kata Cecep, mereka akhirnya ingin sesuatu yang baru dan berbeda. Seperti halnya memilih mengidolakan artis yang sudah terkenal.

​Cecep juga mengomentari soal adanya sejumlah tokoh yang tidak lolos. Contohnya mantan Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum yang diprediksi tak lolos dari salah satu dapil di jabar.

Menurutnya, Uu yang mencalonkan diri sebagai caleg dari PPP di salah satu dapil di Jabar, ternyata tidak bisa mengandalkan ketokohannya untuk melenggang ke parlemen. “Jadi terkenal saja tidak cukup menjamin seseorang bisa terpilih,” katanya.​

Cecep juga melihat, selain soal tidak merawat komunikasi dengan konstituen, harga kursi yang berbeda, dan keputusan swing voters, ada juga penyebab lain tokoh atau orang terkenal tidak lolos, yaitu partainya tidak lolos ambang batas parlemen 4 persen. Meski perolehan suara yang bersangkutan terbilang besar.(*)


Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan