Memasuki Ramadhan hari kelima, para agen telur dan beras di Kota Cirebon mengalami kesulitan mencari pasokan dua komoditas tersebut. 

Foto ilustrasi pedagang Telur

"Sejak dua hari yang lalu stok atau persediaan telur di kandang wilayah Semarang mulai menipis, sehingga pemesanan tidak maksimal, dari order 3 ton hanya tersedia 1,5 ton telur," ujar salah satu Agen Telur dan Beras di Kesambi Kota Cirebon, Heri Juhaeri, Sabtu (16/3/2024).  

Heri mengungkapkan produksi telur terserap oleh pemerintah untuk alokasi pembagian bantuan sosial. Selain itu, dampak dari sortir atau pemisahan massal ayam petelur untuk dijadikan ayam potong, sehingga menyebabkan produksi telur menurun. Sedangkan komiditas beras juga sulit untuk mencari harga yang murah. 

Meskipun terdapat beras luar negeri yang harganya murah, namun Heri tidak berani membeli karena kurang dimintai masyarakat Cirebon. Dengan kondisi ini, ia memprediksi akan terjadi kenaikan harga pada komoditas penting tersebut.

"Kenapa saya bilang ada kemungkinan mau naik lagi karena seperti ini kondisinya mencari beras yang agak murah dengan kualitas yang bagus sudah sulit, terus untuk telur juga stok dikandangnya menipis sampai supplier saya kesulitan mencari stok untuk saya," ujar Heri.

Ia menambahkan harga telur dalam dua hari terakhir sempat turun dan hal itu sangat berarti dirasakan oleh para agen. Akan tetapi pada hari berikutnya harga langsung naik tinggi dan stok telur kosong di peternak. 

Per Sabtu 16 Maret 2024, ia belanja telur dengan harga sudah mencapai Rp29.000 perkilogram di kandang dan dijual kembali secara otomatis naik menjadi Rp31.500 perkilogram. Begitu juga ketika belanja beras dua minggu lalu dengan harga yang sama Rp14.500 dan kualitas medium ditingkat distibutor kini sudah kosong dan tersedia beras medium dengan harga naik menjadi Rp14.800 perkilogram. 

Heri mengaku tidak berani menaikan harga beres medium eceran yang sudah diturunkan dua hari lalu menjadi Rp15.500 - Rp16.000 perkilogram, tetapi untuk grosir perkarungnya disesuaikan dengan naik turun harga di supplier. 

"Kalau beras grosiran perkarung saya ambil untungnya disitu saja, tapi eceran belum berani naikan harga lagi, kasian," katanya.

Sementara untuk harga beberapa jenis sayuran ditingkat pasar sudah mulai tinggi, seperti daun bawang semula Rp12.000 kini naik menjadi Rp30.000 perkilogram. Namun harga cabai dan bawang merah terpantau masih stabil atau normal, yaitu Rp20.000 perkilogram untuk bawang merah dan cabai merah Rp30.000.

Semnetara Tim Satgas Pangan Polres Metro Jakarta Utara terus memantau perkembangan stok beras. Dari hasil pemantauan, stok beras di gudang Bulog untuk Jakarta dan Banten dinyatakan aman sampai Lebaran. 

Pengecekan ketersediaan beras dilakukan di Gudang Beras Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di gudang Bulog ini, sudah masuk beras impor dari beberapa negara.

"Stok beras impor di datangkan dari Pakistan, Vietnam, hingga Myanmar sehingga pasokan mulai kembali banyak. Intinya cadangan untuk beras daerah DKI dan Banten selama Ramadan hingga Lebaran aman,” kata Kepala Gudang Beras Bulog Jakarta Banten Prasetia Ramadansyah saat dikonfirmasi, Sabtu (16/4/2024).

Dari hasil pemeriksaan, tercatat harga beras sudah mulai turun. Hal itu sebagaimana terjadi di beberapa agen beras di Jakarta Utara. ​

Beras jenis medium dijual dengan harga Rp13.500 sampai dengan Rp14.500 per kg. Sedangkan untuk harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog masih tetap Rp10.900. 

Bulog telah mendistribusikan 13 ribu ton beras ke pasar-pasar melalui PT Food Station. Stok beras yang ada di gudang Bulog di Jakarta dan Banten sebanyak 77 ribu ton.

Harga beras pada tingkat agen di Jakarta, mulai turun. Penurunan harga beras terpantau di kawasan Jakarta Utara, Sabtu (16/3/2024). 

Salah satu pemilik agen beras di kawasan Kecamatan Koja, H Slamet membenarkan, harga beras berangsur bersahabat. Beras untuk jenis medium dibanderol Rp14 ribu per kilogram, turun dari Rp15 ribu, hingga Rp17 ribu.

“Untuk jenis premium harganya masih sama Rp18 ribu per kilogram. Tapi kemungkinan ikut turun juga dan bisa mencapai Rp15 ribu perkilogram,” katanya, Sabtu (16/3/2024). ​

Salah satu agen beras di Kecamatan Tanjung Priok, bahkan menjual beras premium dengan harga yang jauh lebih murah. Seorang pegawai agen beras tersebut, Wawan mengatakan, beras premium yang dijual di sana seharga Rp14.500 per kilogram.

“Mudah-mudahan harganya terus turun lagi, kasihan juga sama masyarakat karena harga beras sebelumnya tinggi. Juga berimbas ke pedagang karena masyarakat mengurangi daya beli mereka,” ujar Wawan.

Kedua agen tersebut memasok beras dari berbagai wilayah, yakni dari Pasar Induk Cipinang, Demak, Solo, dan Karawang. Meski demikian, ada beberapa agen yang masih menjual stok beras lama, dengan harga yang lama. (*)