Breaking News
---

Kemenag Klarifikasi Mengapa Indonesia Gelar Sidang Isbat

Sidang isbat rutin diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) untuk menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah sejak puluhan tahun lalu. Pihak Kemenag beranggapan sidang isbat penting dilaksanakan karena Indonesia bukan negara agama maupun sekuler.

Foto : Menteri Agama

Demikian disampaikan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam, Muhammad Adib, Minggu (10/3/2024). Menurut dia, Indonesia tidak bisa menyerahkan urusan agama sepenuhnya kepada perorangan atau golongan tertentu.

"Di Indonesia terdapat banyak organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam," ujarnya. Terkait hal ini, masing-masing memiliki metode dan standar dalam penetapan awal bulan Hijriyah. 

Menurut Adib, tidak jarang pandangan mereka berbeda seiring perbedaan mazhab serta metode yang digunakan. "Sehingga, sidang isbat menjadi forum, wadah, dan sekaligus mekanisme untuk pengambilan keputusan bersama," ujarnya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah menerbitkan Keputusan Fatwa Nomor 2/ 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Salah satunya memutuskan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah ditetapkan berdasarkan metode rukyah dan hisab oleh pemerintah. 

Sehingga, kata Adib, sidang isbat dibutuhkan sebagai forum bersama mengambil keputusan. "Ini diperlukan sebagai bentuk kehadiran negara dalam memberikan acuan bagi umat Islam mengawali puasa Ramadan dan berlebaran," ujarnya. 

Pada prosesnya, sidang isbat menjadi forum musyawarah para ulama, pakar astronomi, dan ahli ilmu falak berbagai ormas Islam. “Hasil musyawarah dalam sidang isbat ditetapkan Menteri Agama agar mendapatkan kekuatan hukum," kata Adib. 

Menurut dia, sidang isbat penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah, tidak hanya dilakukan di Indonesia. Negara-negara Arab juga melakukannya setelah mendapatkan laporan rukyat dari lembaga-lembaga resmi.

Bedanya, Indonesia menggunakan mekanisme musyawarah dengan seluruh peserta sidang isbat. “Inilah yang menjadi nilai lebih bahwa keputusan diambil bersama," ucap Adib(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan