Breaking News
---

Manfaat Olahraga saat Berpuasa selama Ramadan, "Perempuan Haid Tak Puasa, Ini Wajib Dilakukan "

Masyarakat banyak mengkhawatirkan berolahraga saat berpuasa utamanya di bulan Ramadan. Padahal, berolahraga saat puasa memiliki banyak manfaat.

Merangkum dari berbagai sumber, olahraga selain dapat menurunkan atau menjaga berat badan ideal. Olahraga saat berpuasa juga dapat memicu autofagi dan autolisis, yaitu proses alami penghancuran sel-sel rusak dan menggantinya dengan sel baru yang sehat.

Meski demikian, umat muslim harus memilih olahraga yang tepat saat berpuasa. Olahraga ringan seperti jalan santai, bersepeda, atau yoga dapat dilakukan kala berpuasa.

Olahraga fisik yang berat dapat menghabiskan energi dalam jumlah besar hingga menyebabkan dehidrasi. Olahraga dapat dilakukan 1 jam atau 30 menit sebelum berbuka puasa, agar dapat membakar lemak lebih banyak dan menghindarkan dehidrasi.

Dalam kondisi normal, tubuh akan menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi. Ketika berpuasa, asupan karbohidrat tubuh berkurang, sehingga tubuh lebih banyak membakar lemak untuk dijadikan energi.

Lalu selama bulan Ramadan, ada masanya para perempuan mengalami haid atau menstruasi. Sehingga, mereka harus mengganti puasanya yang tertinggal.

Karena haid adalah siklus bulanan, maka perempuan ada kalanya mengalami haid saat menjalankan ibadah puasa Ramadan. Dalam kondisi ini, mayoritas ulama menyetujui bahwa perempuan yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk berpuasa.

Foto ilustrasi Perempuan Haid

Hal itu karena salah satu syarat sah nya puasa adalah bersih/suci dari haid dan nifas. Meski demikian, perempuan tetap tidak mendapat dosa karena meninggalkan Ramadan, justru ini merupakan bentuk ketaatan pada syariat Islam.

Lalu bagaimana dengan puasa yang dia tinggalkan? Mengutip dari berbagai sumber, perempuan yang meninggalkan puasa karena haid, wajib hukumnya mengqadha puasa sebanyak jumlah puasa yang dia tinggalkan.

Namun, tidak ada kewajiban fidyah bagi perempuan haid sebagai pengganti puasa. Mereka yang diwajibkan qadha adalah para wanita yang sedang mengalami haid dan nifas, orang yang sakit, musafir, perempuan yang hamil atau menyusui.

Kemudian orang yang mengalami batal puasa karena suatu kondisi tertentu. Ini berdasarkan pada QS Al Baqarah ayat 185.

Masih berkaitan dengan qadha puasa, masih kerap terjadi bahwa perempuan lupa tidak menghitung berapa banyak hari puasa yang diinggalkan. Dalam keadaan seperti ini, alangkah bijak jika menentukan jumlah hari yang paling maksimum, karena kelebihan hari qadha puasa lebih baik ketimbang kurang.(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan