Breaking News
---

Niat Membayar Utang Puasa Ramadan

Melakukan qadha adalah kewajiban bagi umat muslim yang memiliki hutang puasa Ramadan. Berikut ini bacaan niat mengganti puasa Ramadan atau yang disebut dengan puasa qadha Ramadan

Foto ilustrasi

Puasa qadha merupakan puasa yang dikerjakan untuk menggantikan puasa wajib Ramadan. Orang-orang yang wajib mengqadha puasa Ramadhan ialah orang yang sanggup berpuasa tapi terhalang karena aktivitas tertentu sesuai ketentuan Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Anda dapat melakukan ibadah puasa qadha di luar Ramadan, tepatnya di bulan Syawal hingga bulan Syaban. Saat menjalani puasa qadha, Anda wajib membaca niat sejak malam sebelum puasa hingga sebelum waktu fajar ketika sedang sahur.

Adapun niat puasa qadha untuk mengganti Ramadan adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadaa'i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'aalaa.

Artinya: “Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadan karena Allah Ta'ala.”

Kemudian ketika waktu berbuka tiba, Anda juga dapat membaca doa buka puasa qadha. Lafaz doa puasa qadha saat berbuka yaitu:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahuma laka shumtu wa bika amantu wa’ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu Wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang”.

Beberapa ulama berpendapat, bahwa orang yang belum membayar hutang puasa tetap boleh menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Namun dia harus segara membayar utangnya setelah bulan Ramadhan tersebut selesai.

Jika ada unsur kelalaian, maka selain mengqadha, orang tersebut dituntut untuk membayar fidyah. Fidyah merupakan kegiatan memberi makanan fakir miskin.

Besaran biaya makan dan minum dikalikan dengan jumlah hari orang yang bersangkutan ketika tidak melaksanakan puasa. Fidyah ini juga berlaku bagi orang yang tidak sanggup berpuasa. (*)


Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan