Misi Rusia ke Antarktika tahun ini menjadi salah satu misi paling bersejarah penting bagi hubungan Indonesia – Rusia yang telah memasuki 74 tahun. Hal ini ditandai dengan terlibatnya ilmuwan Indonesia Gerry Utama dalam Russia Antarctic Expedition (RAE) ke-69. Saat ini Gerry menempuh studi di bidang Paleogeografi Kuarter di Saint Petersburg State University.

Rusia Kirim Ilmuwan Termuda Indonesia ke Antarktika

Misi ini akan menjadi catatan sejarah penting untuk Indonesia. Hal ini tidak terlepas bahwa Gerry akan menjadi ilmuwan termuda Indonesia yang menginjakkan kaki di Antarktika. Selain itu, misi ini juga merupakan menjadi misi pertama sebagai peneliti Indonesia dan ASEAN yang dilakukan dengan menggunakan kapal riset yang dimiliki oleh Pemerintah Rusia.

Misi ini akan berlangsung selama lima bulan penugasan dengan menggunakan kapal riset Akademik Tyroshnikov. Perjalanan akan dimulai dari Kota Saint Petersburg dengan mengunjungi beberapa stasiun riset yang dimiliki oleh Pemerintah Rusia terkait penelitian kebumian dan perubahan iklim di Stasiun Mirny - Stasiun Progress - Stasiun Molodezhnaya - Stasiun Novolazarevskaya - Stasiun Bellingshausen.

Selama di Antarktika, Gerry akan fokus melakukan riset keahlian di bidang geomorfologi dalam membantu melakukan penyusunan pemetaan geomorfologi di Pulau King George yang menjadi lokasi keberadaan Stasiun Bellingshausen. Peta ini nantinya akan menjadi salah satu bagian dari Atlas Antarktika yang dimiliki oleh Pemerintah Rusia. “Ini merupakan kesempatan yang sangat langka untuk melakukan penelitian secara kompleks di beberapa stasiun riset Antarktika yang dimiliki oleh Pemerintah Rusia”, tegas disampaikan lulusan Geografi Lingkungan Universitas Gadjah Mada.

Perjalanan panjang misi Antarktika ini tidak terlepas dengan rangkaian dukungan diplomasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Rusia. Inisiasi ini dimulai dari Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2023 yang menandai riset perdana mengenai Antarktika. Kegiatan ini diinisiasi oleh KBRI Moskow dengan Arctic Antarctic Research Institute (AARI) yang dihadiri oleh Deputy Chief Mission KBRI Moskow Berlian Helmy dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Moskow Adi Nuryanto bersama Direktur AARI Alexander Makarov. Forum itu membahas mengenai peluang pembukaan kerjasama pusat penelitian Antarktika di Indonesia, kerjasama dan kolaborasi universitas-universitas, dan peluang pengiriman peneliti Indonesia ke Antarktika dengan kapal riset yang dimiliki oleh Pemerintah Rusia.(*)