Wilayah Cirebon saat ini masih berada di musim transisi dan diperkirakan akan memasuki awal musim kemarau pada pertengahan bulan Mei 2024 mendatang. Hal tersebut dijelaskan Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Dyan Anggraini, Sabtu (20/4/2024).

Menurutnnya kemarau pada tahun ini terdapat kemunduran dibanding biasanya. “Awal musim kemarau pada bulan Mei dasarian dua hingga dasarian tiga. Artinnya sebagian besar wilayah Cirebon, musim kemaraunnya mundur satu hingga dua dasarian dari pada normalnya,” katanya.

Foto ilustrasi

Ditambahkannya sifat musim kemarau tahun ini lebih basah dibanding keadaan normalnya. Sementara puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada bulan Juli-Agustus 2024.

“Durasi musim kamarau tahun ini sekitar 2-3 bulan lamanya. Bahkan untuk beberapa wilayah seperti sebagian Cirebon bagian tengah durasinya sekitar 1-2 bulan. Panjang musim kemarau lebih pendek dari kondisi normalnya,” ucapnya.

Pada musim kemarau diprediksi adanya risiko kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta kekurangan sumber air bersih. Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan dapat melakukan langkah antisipatif dengan penyiapan penyimpanan air dalam menghadapi musim kemarau mendatang.(*)