Artis Prilly Latuconsina menuai sorotan usai netizen melihatnya memasak menggunakan gas melon, atau elpiji 3 kilogram di rumahnya. Direktur Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono pun meminta pola distribusi gas melon diubah.

Prilly Pakai Gas Melon, Pola Distribusi Diminta Diubah

Sebab, menurutnya, distribusi gas melon banyak yang kurang tepat sasaran. “Ini hanya salah satu contoh, banyak kasus lain bentuk subsidi salah sasaran,” katanya, Rabu (16/4/2024).

Yusuf mengkritik cara Pertamina mengatasi subsidi gas melon yang salah sasaran tersebut. Menurutnya, kewajiban mendaftar dan menunjukan KTP saat membeli gas melon justru membuat masyarakat miskin tidak terakomodir.

Ia menekankan, sudah rahasia umum, bahwa masyarakat miskin kesulitan jika harus berurusan dengan pendaftaran menggunakan aplikasi. Terlebih, banyak masyarakat miskin yang tidak punya identitas kependudukan.

“Belum lagi ada pihak-pihak yang nakal mengubah identitas KTP. Diubah dengan data pekerjaan yang digolongkan sebagai orang kurang mampu,” ujarnya.

Dirinya menyarankan agar pemerintah dan Pertamina mengintegrasikan distribusi gas melon dengan Bansos Kemensos RI. Pola ini berbasis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang relatif lebih akurat, datanya juga tersedia.

Yusuf juga mengkritik pola penyaluran gas melon, yang ternyata membuat masyarakat kurang mampu kesulitan mendapatkan akses. Masyarakat hanya bisa membelinya di agen-agen, yang kadang jaraknya jauh, jam bukanya juga dibatasi.

“Lucunya ketika masyarakat susah mengakses gas melon di agen-agen dengan harga subsidi Rp20 ribuan. Justru di luar agen ternyata ada yang menjual dengan harga jauh lebih mahal," katanya.

Prilly tertangkap kamera memasak menggunakan gas melon. Netizen yang melihat video itu pun mengkritik, karena gas melon diperuntukan bagi masyarakat miskin.

Sadar dirinya menuai kritik, Prilly memberikan klarifikasi soal polemik menggunakan gas melon. Prilly mengaku tak sadar kalau gas yang digunakannya ternyata gas melon.

Prilly langsung menanyakan perihal gas bersubsidi tersebut kepada orang-orang di rumahnya. Ternyata, tabung gas yang digunakan itu merupakan pinjaman dari tukang gas langganan ART-nya (Asisten Rumah Tangga).

Tukang gas langganan tersebut meminjamkan gas melon, karena kehabisan stok gas non subsidi. Keluarga Prilly sendiri biasanya menggunakan gas non subsidi.