PT Jasa Marga menyediakan 49 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 14 lokasi rest area yang dikelolanya. Demikian disampaikan Dirut PT Jasamarga Related Business, Denny Abdurachman, di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Jasa Marga Siapkan 49 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

"Ini penambahan hampir tiga kali karena sebelumnya hanya ada 17 SPKLU," ujarnya. Menurut Denny, hal tersebut dilakukan agar pemudik tidak khawatir untuk mengisi daya ulang kendaraan listriknya.

Ditambahkannya dari jumlah tersebut beberapa di antaranya ditingkatkan kapasitasnya dari normal menjadi fast charging."Sehingga untuk kendaraan listrik tipe tertentu dapat terisi optimal dengan waktu pengisian 30 menit," ujarnya. 

Denny menyatakan pengisian daya baterai kendaraan memang memerlukan waktu. Sehingga, pihak Jasa Marga menyediakan berbagai fasilitas dan layanan bagi pengguna kendaraan listrik saat mengisi daya baterainya. 

Selain fasilitas untuk kendaraan listrik, Jasa Marga juga menyediakan SPBU Modular di 14 lokasi rest area. Beberapa diantaranya telah dilakukan penyesuaian perubahan sistem dispenser SPBU Solar menjadi Pertamax.

PT Jasamarga Related Business merupakan anak usaha Jasa Marga yang mengelola rest area sepanjang jalan tol milik BUMN tersebut. "Ada 59 rest area dan dua tempat istirahat fungsional siap mendukung kelancaran arus mudik Lebaran," kata Denny.

Semnetara di lain tempat, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membuka Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tahun 2024 di Kementerian Perhubungan, Rabu (3/4/2024). Posko ini dilaksanakan sejak 3 Maret hingga 18 April 2024. 

Menhub meminta semua pemangku kepentingan untuk melayani masyarakat dalam mudik Lebaran tahun ini. Hal tersebut sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Kita tentu ingin berbuat yang terbaik sebagaimana diperintahkan oleh pak Presiden. Kita stakeholder mendukungnya," ujarnya dalam sambutannya secara daring, Rabu (3/4/2924).

Apalagi, tema mudik Lebaran tahun ini adalah Mudik Ceria Penuh Makna. Sehingga, mudik Lebaran berjalan dengan aman dan selamat. 

"Hal ini kita harapkan menjadikan mudik aman, nyaman, selamat dan  berkesan," kata Menhub. Ia menyampaikan, dalam survei disebutkan 71 persen dari masyarakat akan melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini. 

Dengan demikian, terdapat kenaikan mudik Lebaran tahun ini dibandingkan tahun lalu. "Angka ini ekuivalen dengan 193,6 juta. Angka ini insyaallah sahih dan kenaikan yang tinggi dari tahun lalu 123,8 juta," ucapnya.

Menhub mengingatkan jajarannya untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

"Tanpa bermaksud hal yang berlebihan lebih baik kita allert untuk melaksanakan dengan baik," ucapnya. Di sisi lain, Menhub menyampaikan masyarakat yang memilih tol trans Jawa sebagai jalur utama dari mobilitas mudik Lebaran sebanyak 31 persen. 

Disusul tol Cipularang, tol Sumatra, lintas Pantura dan tol Merak. "Saya memberikan catatan bahwa tol ke arah Jawa adalah tol yang paling padat," katanya.

Seiring instruksi Presiden Jokowi, Menhub meminta jajarannya untuk mengantisipasi lonjakan masyarakat yang mudik Lebaran. Terutama ke arah timur yang begitu besar dan juga  ke arah barat.

"Untuk ke arah barat titik Merak menjadi suatu titik pantau effort yang maksimal dari kita," ujarnya. Menhub mengapresiasi pernyataan Presiden Jokowi menganjurkan masyarakat melakukan mudik Lebaran lebih awal. 

Karenanya, ia berharap masyarakat dapat mudik Lebaran sebelum H-4. "Kita upayakan hal itu diupayakan oleh saudara-saudara kita yang melakukan mudik," ujarnya.

Lebih lanjut, Menhub menekankan pentingnya kolaborasi semua pemangku kepentingan. Sehingga, pelaksanaan mudik Lebaran dapat dilakukan dengan baik dengan dukungan media. 

"Itu adalah kunci keberhasilan mudik di tahun-tahun sebelumnya," ucapnya. Menurut Menhub, pihaknya juga mempersiapkan mobilitas angkutan Lebaran. 

Salah satunya dengan pembatasan operasional pada puncak mudik dan arus balik Lebaran. "Kita harus memastikan feasibility dari layanan angkutan selama Lebaran," katanya.

Selain itu, ia juga menyampaikan perlunya memastikan ramp check di transportasi darat, laut, udara dan kereta api. Terkait ramp check ini, Menhub meminta Dirjen Perhubungan Darat dan Kepala Korlantas Polri untuk memastikan ramp check ini.

"Secara khusus saya minta kepada Kapolres untuk memastikan ramp check pada bus-bus pariwiisata," ucapnya. Dalam kesempatan ini, Menhub Budi meminta para pemangku kepentingan untuk menampilkan performa real time dari masing-masing tempat yang dipantaunya. 

Terutama, pihak JAasa Marga, KAI, ASDP dan para dirjen lainnya. "Sehingga apabila kita ingin mengetahui kondisi di lapangan dapat melakukan koordinasi dengan baik," katanya berharap.

Sejauh ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak TNI/Polri dan Pemda untuk mudik Lebaran tahun ini, Khususnya untuk wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Ini sendiri sudah dirancang rekayasa lalu lintas. Bersama BMKG kita sudah menetapkan titik-titik rawan bencana," katanya.

Selain itu, ia menjelaskan koordinasi intensif telah dilakukan dengan sejumlah pemangku kepentingan. Seperti, Basarnas, BNPB, Kementerian ESDM dan Kementerian PUPR.

"Ini karena keterlibatan pihak-pihak tersebut sangat penting," ucapnya. Selain itu, menurutnya, sosialisasi kepada masyarakat menjadi penting. 

Karena aspek keselamatan masyarakat yang harus diutamakan. "Pengawasan pada protokol kesehatan dan pengawasan saat mudik itu harus kita lakukan dengan konsisten," katanya.(*)