Mengapa Imlek Identik dengan Warna Merah? Simak Jawabannya
Tahun Baru Imlek yang sudah ditunggu-tunggi oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia akhinya tiba. Berbagai angpau, barongsai, hingga pakaian berwarna merah adalah hal yang identik dengan perayaan penuh sukacita ini.
Cheongsam atau pakaian dengan beragam jenis warna merah sudah pasti meramaikan imlek tiap tahunnya. Namun, apakah Anda pernah bertanya-tanya alasan dibalik pemilihan warna tersebut.
1. Makna Dari Warna Merah
Bagi masyarakat Tionghoa, merah bukanlah warna sembarangan, melainkan merupakan sebuah warna penuh makna. Mengenakan pakaian bewarna merah selama Tahun Baru Imlek dipandang melambangkan kemakmuran.
Inilah mengapa masyarakat Tionghoa mengenakan pakaian serba merah dari ujung kepala hingga kaki. Warna merah menyala, khususnya, dipercaya dapat meningkatkan pergerakan, vitalitas, semangat, dan cinta.
2. Asal Usul Menurut Lengenda
Menurut legenda, ada seekor binatang hias yang berbahaya yang disebut Nian, yang juga berarti Tahun. Nian akan mengunjungi desa-desa di malam tahun baru untuk membunuh orang-orang.
Suatu waktu, masyarakat mencoba menggantungkan pakaian berwarna merah di depan salah satu rumah dan hasilnya Nian ketakutan. Sejak saat itu, warga Tionghoa percaya memakai pakaian dan meletakkan dekorasi berwarna merah akan mampu mengusir Nian.
3. Pakaian Cheongsam dan Changsam
Cheongsam dan Changshan adalah tipe pakaian yang identik dikenakan oleh masyarakat Tionghoa saat momen Imlek. Cheongsam yang dikenal juga sebagai Qipao adalah baju khas Tionghoa yang jadi simbol kedudukan sosial kaum perempuan.
Baju yang dibuat pada tahun 1920 ini merupakan pakaian yang sering dikenakan perempuan Tionghoa berkedudukan sosial tinggi. Sedangkan, Changshan yang berasal dari kata "Piyin Changshan", diartikan sebagai baju panjang.
Dulunya, baju ini jadi salah satu pakaian resmi yang banyak digunakan oleh kaum laki-laki untuk menghadiri beberapa acara. Seiring berjalannya waktu, baju ini bisa digunakan untuk siapa saja. (*)