“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kita memasuki era pentahelix, di mana pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media harus berkolaborasi. Pemuda adalah simpul penting dalam ekosistem ini,” ujar Iswara, Kamis (30/10/2025) malam di Gedung DPRD Jawa Barat.
Iswara menyoroti peran Corps Alumni KNPI sebagai organisasi yang mampu mengkoordinir ormas dan komunitas kepemudaan di Jawa Barat. Menurutnya, KNPI bukan hanya wadah, tetapi mitra strategis pemerintah dalam menyusun dan menjalankan program-program pembangunan berbasis pemuda.
“KNPI bisa berkontribusi besar, tidak hanya di Jawa Barat tapi juga di provinsi lain. Mereka punya jaringan dan kapasitas untuk menggerakkan potensi anak muda,” katanya.
Dalam rangka mewujudkan visi “Jawa Barat Istimewa” yang diusung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, DPRD bersama Pemprov telah merancang berbagai program kepemudaan. Di antaranya adalah program magang di Dinas Tenaga Kerja, beasiswa pendidikan jenjang S1 hingga S3, serta pelatihan luar negeri yang telah terprogram hingga tahun 2026.
“Kami tidak hanya mendukung, tapi juga menciptakan ruang ekspresi dan karya. Semua ini bagian dari upaya menjadikan pemuda sebagai subjek, bukan sekadar objek pembangunan,” tegas Iswara.
Iswara optimistis bahwa dengan dukungan kebijakan yang inklusif dan kolaboratif, pemuda Jawa Barat akan mampu mewarnai pembangunan daerah dengan kreativitas dan inovasi. “Insyaallah, dengan kondisi seperti ini, visi Jawa Barat Istimewa bisa tercapai,” pungkasnya.(*)

