Jakarta : Pemerintah meluncurkan program Griya Pekerja sebagai langkah nyata meningkatkan kesejahteraan buruh melalui penyediaan hunian sewa murah dan layak di dekat kawasan industri.(4/11/25).@
Program yang digagas Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat bersama BPJS Ketenagakerjaan ini menargetkan pembangunan hunian bagi 10 ribu pekerja hingga tahun 2029.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), A. Muhaimin Iskandar mengatakan Griya Pekerja merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mendorong pemberdayaan dan peningkatan produktivitas tenaga kerja di Indonesia.
"Langkah ini merupakan bagian dari upaya kita mendorong produktivitas, menyediakan hunian yang sehat dan nyaman, serta mengurangi pengeluaran pekerja," ujar Muhaimin kepada wartawan , dalam konferensi pers Groundbreaking dan Pencanangan Pembangunan Griya Pekerja di Jakarta Selatan, Selasa, 4 November 2025.
Menurutnya, ketersediaan hunian yang layak dan terjangkau akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan pekerja. Dengan biaya hidup yang lebih rendah, para pekerja dapat menabung untuk mewujudkan kepemilikan rumah di masa depan.
"Kita ingin para pekerja naik kelas, dari pekerja informal menjadi formal, dari berpenghasilan rendah menjadi mandiri dan produktif. Hunian yang terjangkau adalah bagian dari pemberdayaan itu," jelasnya.
Target 10 Ribu Hunian di Lima Provinsi
Direktur Utama (Dirut) BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro menjelaskan, tahap awal pembangunan dilakukan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang menjadi salah satu dari lima titik proyek nasional. Empat lokasi lain akan dibangun di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.
"Insya Allah di tahun 2029 nanti, rumah-rumah pekerja ini akan menjadi hunian bagi minimal 10 ribu pekerja," ucap Pramudya.
Kemudian ia menambahkan, konsep Griya Pekerja berbentuk rumah sewa atau rumah transit, diperuntukkan bagi pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan penghasilan tertentu. Hunian ini diharapkan menjadi tempat tinggal sementara bagi pekerja sebelum mampu memiliki rumah permanen.
"Hunian ini dekat kawasan industri, biaya sewanya terjangkau, dan transportasi lebih murah. Sehingga biaya hidup bisa ditekan dan sisanya bisa digunakan untuk menabung," tutur Pramudya.(*)

