Jakarta .- Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta jajaran polda dan polres memetakan wilayah yang rawan terjadi konflik pada saat pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.


"Saya perintahkan ke semua jajaran di tingkat polda dan polres untuk membuat peta kerawanan di masing-masing wilayahnya terkait Pilkada. Paling lambat hari Minggu (14/1) beres," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.

Tingkat kerawanan tersebut akan dibagi dalam tiga kategori yakni sangat rawan, rawan dan kurang rawan. Laporan tersebut harus segera diserahkan ke Mabes Polri sehingga nantinya pihak Mabes Polri dapat membuat sebuah peta yang menunjukkan daerah-daerah yang masuk kategori sangat rawan dan rawan konflik.

Menurut Kapolri, pengerahan anggota Polri, TNI dan Linmas akan diprioritaskan di daerah-daerah dengan kategori sangat rawan dan rawan. Tak hanya itu, polda dan polres juga diminta merevisi jumlah pasukan yang akan dikerahkan dalam mengamankan Pilkada di daerahnya masing-masing.

Selain itu Kapolri juga mengimbau agar tokoh masyarakat dan tokoh agama di daerah yang sangat rawan dan rawan agar proaktif menyuarakan pesan-pesan kedamaian untuk mendinginkan suasana.

"Karena nanti pasti suasananya akan `menghangat`, jadi tokoh-tokoh ini diharapkan andilnya untuk `mendinginkan` suasana," katanya.

Sebanyak 171 daerah berpartisipasi dalam Pilkada 2018. Jumlah daerah yang akan ikut pilkada mendatang akan lebih banyak dibandingkan Pilkada 2017, yang hanya diikuti 101 daerah.

Ke-171 daerah tersebut terdiri dari 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten di Indonesia.