PELITAKARAWANG.COM. - Pemerintah menyiapkan 100 ribu formasi dalam rekrutmen CPNS 2019. Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin, 100 ribu itu untuk mengisi formasi Papua dan Papua Barat, serta daerah yang terdampak bencana, yaitu di Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong.

Dalam rekrutmen CPNS 2018, ada 48 daerah yang mengalami penundaan seleksi. Sebagian besar karena wilayahnya hancur akibat bencana gempa dan tsunami.(26/1/2019).

"Prinsipnya dilakukan secara bertahap, tanpa mengganggu kontestasi Pilpres dan Pileg serentak yang akan berlangsung April mendatang," kata Menteri Syafruddin.

Mengenai formasi 59.458 yang tidak terisi pada rekrutmen CPNS 2018, Syafruddin mengungkapkan, masih akan dibahas bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) tentang teknis pengisiannya.

Komisi II DPR RI mendesak pemerintah untuk mengisi formasi kosongnya dengan para peserta yang lulus passing grade tapi tidak terakomodir karena keterbatasan formasi di jabatan pilihannya.

"Permintaan DPR itu masih harus dirumuskan lagi. Yang penting tahun ini kami siapkan 100 ribu formasi CPNS. Karena formasi tahun lalu yang mencapai 238.015 tidak cukup menutupi kebutuhan PNS," tuturnya.

Selain itu pemerintah harus memberikan keadilan kepada 48 daerah yang tahun lalu belum bisa melaksanakan rekrutmen CPNS karena kendala teknis. 

Sebelumnya dikabarkan untuk rekrutmen PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) dari honorer K2 (kategori dua) tahap pertama sengaja dikebut. Setidaknya ada dua alasan.

Pertama, agar tidak mengganggu jalannya pemilu legislatif dan pemilihan presiden.

"Secepatnya digelar. Proses rekrutmen PPPK sudah mulai jalan dan Februari dibuka. Dipercepat agar tidak mengganggu Pileg dan Pilpres," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin.

Alasan kedua, seperti disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, rekrutmen PPPK tahap pertama dibuat lebih awal tujuannya untuk menutupi kekurangan tenaga guru dan kesehatan. Hasil rekrutmen CPNS 2018, tidak mampu memenuhi kekurangan pegawai.

"Masih kurang itu, apalagi dari 238.015 formasi yang disiapkan, ada 59 ribu lebih kursi CPNS yang kosong karena tidak terisi oleh pelamar," ujarnya.

Dia menyebutkan, tahap pertama yang dilihat adalah daerah yang punya kemampuan finansial dan ada honorernya. Bila daerah punya dana ditambah honorernya masih bekerja, rekrutmen bisa dilaksanakan.

"Data honorer K2 yang ada di data base kan kami sisir lagi. Yang terputus masa kerjanya otomatis dibersihkan dari data base. Prinsipnya, rekrutmen PPPK jalan, bila ada honorernya dan daerah punya duit untuk bayar gaji PPPK," tutupnya.