PELITAKARAWANG.COM- Rekrutmen CPNS dari jalur khusus untuk honorer K2 (kategori dua) maupun non kategori dipastikan tidak ada lagi. Pemerintah hanya akan membuka rekrutmen CPNS dari jalur umum.

"Ke depan, tidak ada lagi penerimaan honorer (K2 maupun non K) sebagai PNS. Semuanya menggunakan jalur umum," kata Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana , Senin kemarin, (4/2).

Rekrutmen CPNS dari jalur honorer K2, lanjutnya, terakhir tahun lalu. Dalam rekrutmen CPNS 2018, pemerintah menyiapkan 13 ribu lebih untuk honorer K2. Namun, yang mendaftar hanya 8 ribuan dan yang lulus seleksi 6 ribuan.

Menurut Bima, dengan kesempatan tersebut, pemerintah sudah melakukan tanggung jawabnya menyelesaikan masalah honorer K2.

Untuk selanjutnya proses rekrutmen CPNS mengacu pada PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Di mana batasan usia maksimal 35 tahun.

Terhadap nasib honorer K2 maupun non kategori yang ingin mengikuti seleksi CPNS, Bima melanjutkan, harus memenuhi aturan PP 11/2017. Artinya, bagi yang memenuhi syarat dipersilakan mengikuti rekrutmen jalur umum.

"Jadi ya ikut bersaing dengan pelamar umum lainnya. Kalau jalur khusus sudah terakhir tahun lalu," tegasnya.

Meski begitu, bagi honorer K2 maupun non kategori yang ingin jadi aparatur sipil negara (ASN) bisa mendaftar PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Tahun ini pemerintah masih memberikan afirmasi untuk rekrutmen PPPK dari honorer K2.

"Sementara masih diberikan formasi khusus untuk honorer K2. Selanjutnya saya enggak tahu, karena sejatinya, PPPK adalah tempatnya orang-orang profesional," tandasnya.

Kabar sebelumnya mewartakan untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Badan Keamanan Laut (Bakamla) akan diberangkatkan ke Batam, Provinsi Kepulauan Riau untuk mengikuti Latihan Dasar Militer.

Sebelum pemberangkatan CPNS Bakamla, Kepala Bakamla RI Laksamana Madya Bakamla A. Taufiq R memberikan pembekalan di Aula Mako Bakamla, Gedung Perintis Kemerdekaan, Jalan Proklamasi No. 56, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).

Humas Bakamla dalam keterangan persnya, menyebutkan personel yang akan berangkat untuk mengikuti Latdasmil di Batalyon Infanteri 10 Marinir/Satria Bhumi Yudha disingkat Yonif 10 Marinir/SBY, Setokok, Batam, Kepulauan Riau itu merupakan CPNS Bakamla angkatan 2018.

Kepala Bakamla menegaskan kembali arahan yang pernah disampaikan di awal saat mulai mengambil alih komando Bakamla, bahwa ada tugas yang harus dilakukan yaitu mendidik personel Bakamla menjadi paramiliter, untuk dibentuk menjadi komponen cadangan TNI.

Jika dikaitkan dengan tugas universal Coast Guard seluruh dunia, lanjutnya, salah satunya yaitu melaksanakan tugas pertahanan.

“Sehingga tidak mungkin kalau kita yang berada di laut tanpa dibekali oleh instansi yang cukup. Karena di laut bukanlah habitat kita, habitat kita di darat, sehingga harus ada ekstra pembekalan. Karena keberhasilan Bakamla bukan di darat, tapi di laut,” tegas Laksdya Taufiq.

Menurutnya, untuk mewujudkan tujuan tersebut dilakukan koordinasi dan digunakan satdik yang sudah ada. “Karena kita nanti akan menjadi komponen TNI terkait keamanan laut, maka di dalam pelatihan, di dalam pendidikan, Angkatan Laut dan Bakamla akan bekerja sama, karena medan tugasnya sama, dan nanti dilengkapi dari kepolisian karena kesehariannya sebagai penegak hukum,” ucapnyanya.(fri/jpnn).