PELITAKARAWANG.COM-.Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tingkat Jawa Barat diselenggarakan di Plaza Gedung Sate, Selasa (25/02/2020).
Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum membuka acara tersebut yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Dalam sambutannya Uu menegaskan bahwa penanganan sampah jangan membebankan hanya kepada pemerintah atau dinas terkait saja, namun perlu langkah kolaboratif semua pihak.

“Saatnya merubah paradigma lama ke paradigma baru, pengelolaan sampah kini harus melibatkan semua pihak. Pemerintahnya, masyarakat, hingga komunitasnya harus terlibat,” jelasnya.

Ia menegaskan, meski memiliki anggaran besar dan program hebat, jika masyarakat tidak terlibat maka akan sia-sia.  Paradigma baru pengolahan sampah adalah kebersamaan semua pihak.

“Tidak cukup hanya slogan membuang sampah pada tempatnya, tetapi harus berlanjut dengan memilah sampah sebelum dibuang ketempatnya. Untuk anak-anak yang hadir disini, setidaknya ini akan tertanam pada memori mereka, bahwa sampah tidak akan menjadi masalah jika dikelola dengan baik,“ tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar  Bambang Riyanto mengatakan peringatan hari sampah nasional ini mengambil momen pada peristiwa bencana sampah longsor di TPA Leuwigajah pada 21 Februari tahun 2005 lalu. Peristiwa itu mengingatkan semua pihak agar pengelolaan sampah dilakukan harus dengan cara yang baik.

“Sekitar 150 orang tewas tertimbun gunungan sampah. Kita harus berusaha agar itu tidak terulang kembali dimasa depan,” jelasnya.

Peringatan HPSN tahun ini mengambil tema Indonesia Bersih, Indonesia Maju dan Indonesia Sejahtera serta Jabar Juara, Jabar Berseka dan Jabar Sejahtera Lahir dan Batin. 

“Terus terang masih jauh dari ideal dalam penanganan sampah. Masih banyak saya temui gunungan sampah di beberapa wilayah di Jabar. Kita kumpul disini untuk terus membangun kesadaran semua pihak dalam penanganan sampah,” tutupnya.

Acara yang berlangsung di Plaza Gedung Sate itu juga diisi dengan pameran sejumlah penggiat lingkungan serta workshop pengelolaan sampah yang diikuti oleh anak-anak sekolah.***TS