Breaking News
---

GURU ADALAH SENIMAN......


KARAWANG,PELITA ON LINE-.

GURU adalah profesi yang telah eksis sejak sejarah manusia ada.Bukan hanya bukti bahwa guru adalah profesi luhur dan pengabdian yang tulus.tetapi guru adalah salah satu penjamin keberlangsungan peradaban. Guru adalah media utama atau fasilitator ilmu dan keteladanan.Demikian besar peran dan kedudukan guru akan tetapi dalam kenyataan sehari-hari,saat ini,yang kita temukan adalah suatu ironi.

Kedudukan yang demikian strategis dalam tataran filosofi dan keberlangsungan peradaban,kenyataannya di masyarakat guru hidup dalam setara ekonomi yang memprihatinkan.Lebih tragis lagi,sebagian besar guru hanya berstatus honor atau pegawai tidak tetap.
Bila sudah menjadi pegawai tetap atau pegawai negeri mereka harus terseok-seok untuk sekedar mendapat pengakuan.

Seperti apa idealnya seorang guru dan bagaimana mencapainya? Pertanyaan yang tidak mudah dijawab hanya sekedar dengan menulis atau diskusi. Guru adalah pengajar. Ia senantiasa memberikan motivasi, inspirasi, bimbingan, menunjukkan, mengarahkan, member contoh,cara mengenal dan menganalisis masalah dan memberi contoh dalam mensintesis suatu kerangka berfikir,konsep,teori atau dalil.

Ia bagaikan sumber mata air yang jernih dan tak pernah kering. Untuk mencapai derajat pengajar maka,seorang guru harus senantiasa belajar.Ia demikian antusias, corious, skeptic dan terus membaca dan menulis,mendengarkan dan menyimak serta hadir dalam forum ilmiah atau diskusi.Pengajar yang baik adalah pembelajar yang baik.

Guru adalah peneliti.Setiap hari ia mengisi rutinitas dengan buku, sekolah/lembaga pendidikan,siswa dan kolega.Ia menyadari bahwa tiap hari ia makin kaya pengalaman. Pengalaman yang terstruktur.itulah inti dari penelitian atau riset. Ia memiliki pola fikir:deduktif-induktif-hipotetik-verifikatif.Ia melakukan deduksi atau berangkat dari dalil,teori atau common sense atau peristiwa/evidence yang lazim di masyarakat.

Kemudian ia mencari tahu secara induktif atau detil/terperinci fenomena yang menyusun suatu dalil. Sampailah ia pada landasan ilmiah yang kokoh untuk mengajukan hipotesis.

Kemudian hipotesis itu, ia eksplorasi atau uji agar jelas apakah hipotesis yang ia susun diterima atau ditolak.Contoh nyata keseharian guru sebagai peneliti adalah pengamatan dan treatment terhadap siswa.Ia amati seorang siswa kelas 2 SD yang belum bisa membaca, kemudian ia ajari dan dari hari ke hari,ia catat kemajuan siswa tersebut,sampai akhirnya siswa tersebut mampu membaca bahkan “gila” membaca.

Mengapa demikian? Guru tersebut berangkat dari dalil.bahwa semua manusia normal pasti bisa membaca, yang berbeda adalah sebagian merasa enjoy membaca sedangkan sebagian yang lain merasa terpaksa.Ia susun bukti induktif dari berbagai literatur, pengalaman dan nalar (metakognitif) nya.Ia ajukan hipotesis,bahwa jika kita mengajari siswa untuk membaca dengan benar dan nyaman,maka akan dihasilkan siswa yang gemar membaca (bukan sekedar bisa membaca).Ia buktika hipotesis tersebut dengan serangkaian pendekatan dan metode yang ia rancang sendiri atau,berkelompok dengan guru lainnya dan sampailah ia pada kesimpulan yang memverifikasi hipotesisnya. Semboyan guru adalah “meneliti tanpa henti”.

Guru adalah seniman.Seniman “gak ada matinya”,artinya seniman tidak pernah kehabisan ide, ia terus berkarya, berinovasi dan terus menghasilkan temuan atau ,modifikasi yang makin efektif atau makin efisien.Mereka selalu siap dan dengan senang hati menghadapi berbagai tipe murid.

Bagi mereka, murid adalah titipan ilahi yang unik yang harus diperlakukan istimewa. Berangkat dari filosofi semacam ini,mereka terus melakukan berbagai cara dalam menerapkan konsep yang terus mereka update sesuai perkembangan atau era zaman.

Dahulu, zaman mekanik mereka melakukan pedekatan dan metode mekanis dalam belajar, kemudian beralih ke zaman kuantum,dan kini zaman digital, mereka tidak gagap teknologi (gapptek) untuk menjalin komunikasi dalam rangaka proses belajar mengajar yang lebih baik.Seniman harus selalu berwajah optimis,ceria dan penuh improvisasi. Guru melakukan eksperimen sepanjang hayatnya.

Usaha yang tidak remeh dan membutuhkan kolaborasi guru,masyarakat dan pemerintah agar tiga ciri pokok guru tersebut terwujud-itulah guru sejati.Guru harus menatap dengan optimis segala kenyataan di depan mereka, kenyataan hari ini adalah bekal kemenangan hari esok.

Masyarakat sudah saatnya lebih menghormati dan berlaku santun pada guru. Salah satu rahasia kejayaan China yang kita saksikan saat ini,karena setiap warga China dimanapun mereka dan apapun latar belakang mereka, mereka menghargai dan santun pada Sang Guru Konfusius.

Pemnerintah yang notabene adalah,produk pendidikan hasil jerih payah guru sudah saatnya menangis dan tobat agar lebih memperhatikan kesejahteraan guru dan bukan Sebaliknya,sibuk menghitung deposito hasil korupsi.Selamat Datang Wahai Guru Sejati!!!!/YOHANES LEE
DIKUTIP DARI SRIPO
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan