Breaking News
---

KETIKA HARGA NAIK....,LALU PETANI BAGIMANA?

PELITA KARAWANG ON LINE-.
Bulan ini sungguh bulan yang berat bagi masyarakat terutama mereka yang termasuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan “pas-pasan.

Setelah dihajar dengan berbagai kebutuhan biaya sekolah, yang sekarang sama sekali tidak murah, mayarakat juga diberi hadiah’besar’oleh pemerintah dengan kenaikan tarif listrik. Setelah ini masyarakat juga harus menanggung biaya hidup yang lebih mahal karena kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok.

Harga beras, minyak, bawang putih hingga cabe meroket luar biasa mahal. Bahkan disejumlah tempat harga cabai sudah menyentuh angka Rp.40.000 per kilogram hingga memaksa pedagang warung makan mengurangi sejumlah masakan pedas.

Yang sedang was-was dan khawatir adalah para buruh dan pekerja sektor industeri. Kenaikan tarif listrik yang cukup tinggi membuat para pengusaha menjerit keras dan memprotes langkah pemerintah dan PLN.

Mereka menilai kenaikan tarif itu membuat mereka semakin terjepit dan memaksa mereka mempertimbangkan langkah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan. Kalau langkah ini benar-benar ditempuh para pengusaha maka bisa dipastikan puluhan ribu pekerja akan kehilangan pekerjaan dan pengangguran.

Jadi bisa dipastikan bulan ini dan bulan-bulan seterusnya akan menjadi bulan yang berat dan memprihatinkan bagi rakyat.Kenaikan tarif listrik pasti akan diikuti dengan kenaikan harga berbagai kebutuhan hidup, yang tentunya akan diikuti dengan penurunan tingkat kesejahteraan.

Yang mungkin akan terjadi adalah makin banyak orang sulit makan, sulit bayar sekolah dan kemudian akan diikuti dengan naiknya kriminalitas. Artinya, kenaikan harga kebutuhan hidup akan berdampak pada semua lapisan masyarakat.

Lalu bagaimana dengan petani? Meskipun tidak secara langsung menerima akibat kenaikan tarif listrik namun petani juga akan terimbas kenaikan hagra kebutuhan hidup. Biaya hidup yang harus ditanggung petani akan semakin berat dan membebani.

Dengan penghasilan yang relatif tetap maka beban hidup para petani akan semakin berat, dan bukan tidak mungkin akan semakin banyak petani yang berubah status menjadi orang miskin. Kemiskinan akan semakin banyak dan meluas dipedesaan dan itu berarti telah terjadi proses pemiskinan. Artinya, mereka tiba-tiba menjadi miskin karena sebab diluar kemampuan kontrol mereka.

Dalam kondisi demikian yang paling baik bisa dilakukan adalah bersiasat dengan kreatif untuk bisa hidup. Upaya bertahap dengan mengoptimalkan sumberdaya yang ada bisa menjadi alternatif pilihan. Pekarangan, lahan kosong, kolam dan lahan-lahan lain bisa dimanfaatkan untuk menanam aneka sayur, ikan dan tanaman. Berkreasi dengan menciptakan industeri kecil dengan berbasis produk pertanian juga bisa menjadi solusi. Mengoptimalkan lahan dengan tanaman yang lebih menguntungkan juga bisa menjadi jalan keluar.

Yang pasti kita harus tetap hidup dengan segala upaya positif. Jangan sampai kita terjungkal oleh kebijakan apapun yang sebenarnya tidak bijak. Tapi kita tentu boleh bertanya sekali lagi: mengapa tarif listrik harus naik kalau dampaknya justru akan menyengsarakan rakyat?./di kutip dari Sinar Tani.
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan