ASYIK bener, nggak mau kalah dengan anggota DPR kita rupanya. Tapi memang begitulah lelaki, asal duit berlebih, mulai deh macem-macem. Seperti Khoiri, 45, dari Mesuji (Palembang) ini misalnya, saat kelonan dengan janda beranak dua yang teman guru, langsung digerebek anak istrinya.

Maunya setiap lelaki, punya istri cantik nan menggairahkan. Tapi sehubungan dengan peruntungan rejeki, banyak yang tak memperolehnya. Maklumlah, perempuan cantik kan banyak ongkosnya. 

Akhirnya para lelaki malang ini terpaksa nrimo saja dapat istri jelek, yang penting bisa untuk pengobat dingin. Tapi, tak banyak juga lelaki yang nrima sampai akhir hayat. Bila ekonomi mulai membaik, mulai deh berwacana pengin ganti “menu”, maksudnya kawin lagi dengan wanita cantik sekaligus untuk memperbaiki keturunan.

Rupanya Khoiri termasuk lelaki yang berpola pikir demikian. Ketika masih jadi guru biasa dengan penghasilan pas-pasan, dia nrima saja beristrikan wanita  biasa, yang tahunya hanya masak dan beranak. Tapi setelah menjadi Kepala Sekolah dan memperoleh sertifikasi, gajinya mulai lumayan. Dari sini Khoiri mulai punya wacana, kepengin kendaraan baru yang bisa kentut dan demo……masak.

Pak guru Khoiri selama ini mengajar di SD Pancajaya I, Mesuji. Di sela-sela kesibukannya sebagai pendidik, dia kenal akrab dengan janda Lasmi, 30, yang beranak dua. Bagaimana dia tak kenal, lha wong wanita ini juga berprofesi guru, mengajar di SD  Harapan Jaya. Tak ketemu di sekolah, ya ketemu dalam kegiatan keguruan di lingkungan UPT-nya. Mungkin pas ambil gaji, mungkin pas rapat-rapat guru.

Terus terang saja, Ny. Lasmi ini cukup cantik, bodi seksi dan betis mbunting padi. Lebih mendukung lagi, dewasa ini dia dalam status sendirian alias menjanda. Dus karena itu, Ny. Lasmi pastilah siap membangun koalisi dengan lelaki manapun, yang penting setara dan tak ada yang lebih di atas atau lebih di bawah. Jika kemudian keduanya ambil posisi di atas dan di bawah, itu sebuah keniscayaan setelah “koalisi” terbangun secara permanen.

Karena posisinya yang bebas merdeka tersebut, pelan-pelan tapi pasti Pak Guru Khoiri mencoba mendekati. Awalnya Lasmi tak menanggapi aspirasi arus bawah Khoiri, karena dia tak mau menyakiti hati kaumnya. Tapi ketika menyadari bahwa setiap malam “kedinginan” juga bisa mendatangkan sakit multi dimensi, mulailah dia membuka diri. Dan ketika makin seru Pak Khoiri mengirimkan serangan, Lasmi akhirnya bertekuk lutut dan berbuka paha untuk lelaki teman seprofesinya itu.

Bila situasinya sangat kondusif, Khoiri – Lasmi membangun “koalisi” semi permanen di rumahnya, Harapan Jaya. Begitu seringnya mereka kencan, lama-lama ketahuan warga, sehingga ada yang melaporkan skandal ini pada Ny. Khoiri. Tentu saja istri Khoiri dan anak-anaknya mencak-mencak. Ketika dapat info bahwa hari itu kembali sang ayah menyatroni si janda, ibunya diajak menggerebek bapaknya sendiri.

Dan peristiwa yang terjadi pukul 21.00 beberapa hari lalu tersebut sangat dramatis. Saat Khoiri tengah bermesraan dengan Lasmi, tahu-tahu digerebek pengurus kampung dan istri Khoiri berikut anaknya. Ributlah mereka, sehingga persoalan ini kemudian diselesaikan di tingkat kampung. 

Mujurlah Khoiri, karena skandal ini hanya diselesaikan dengan perjanjian bahwa tidak akan selingkuh lagi dengan janda Lasmi.Mestinya perjanjian itu disuruh nulis seribu kali. (SP/Gunarso TS)

Sumber:http://www.poskota.co.id/nah-ini-dia/2010/10/22/kepala-sd-selingkuh-dengan-guru-sd