Breaking News
---

Swasta Diharap Perbanyak Lomba "Jurnalis Cilik"

Jakarta. - Kementerian Pendidikan Nasional berharap perusahaan swasta dapat memperbanyak lomba "Jurnalis Cilik" seperti yang dilakukan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk lewat program Company Social Responsibility (CSR) karena lomba semacam itu positif bagi perkembangan dunia pendidikan.

"Saya sarankan agar lomba seperti ini tetap dilakukan ke depannya untuk melatih anak-anak berkompetisi secara positif. Agar yang menang atau kalah dapat bersifat sportif, menerima kekalahannya. (Sikap positif) Ini masih sangat kurang di anak-anak SD sekarang," kata Direktur Pembinaan SD Kementerian Pendidikan Nasional Ibrahim Bafadal dalam pengumuman hasil lomba "Jurnalis Cilik" tingkat nasional di Hotel Acacia, Jakarta, Rabu.

Tim "wartawan" dari SD 6 Songan, Bali terpilih menjadi juara Jurnalis Cilik 2011 lewat karya-karya tulisan mereka yang disusun seperti koran dengan memilih tulisan utama (headline) berjudul "Dari Balaikota ke Kota Tua" yang membuat mereka berhak atas hadiah uang tunai Rp7,5 juta beserta trofi.

Juara kedua diraih oleh tim wartawan kecil dari SD Segoroyo, Bantul yang mendapatkan hadiah sebesar Rp5 juta beserta trofi, juara ketiga diraih oleh SD 54 Yayasan Talija, Banda Aceh yang mendapatkan hadiah Rp3,5 juta dan trofi serta juara keempat diraih SD Pegambiran 2, Kota Cirebon yang mendapatkan hadiah 2,5 juta dan trofi.

Ibrahim menilai lomba yang melatih kreatifitas anak-anak itu sangat penting untuk melatih kemampuan diluar pendidikan akademis.

"Kedepannya mungkin pemerintah dapat mengadopsi sistem semacam ini. Saya lihat anak-anak ini memiliki kelebihan seperti lebih berani berbicara dan mengeluarkan pendapat. Itu hal yang bagus," ujarnya.

Ketua tim Jurnalis Cilik SD 6 Songan Bali, Ni Putu Florencia mengiyakan pendapat Ibrahim itu dan mengaku merasa senang bisa mendapatkan pengalaman berharga lewat perlombaan itu.

"Senang, dapat pengalaman, jalan-jalan," ujarnya dan berniat untuk meneruskan minatnya dibidang tulis menulis untuk dapat menjadi wartawan sesungguhnya ketika telah dewasa.

Keempat tim yang berhasil mencapai babak final itu dibawa ke arena lomba ke Jakarta bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei lalu dan dibawa untuk meliput beberapa monumen seperti Monas, Museum Fatahillah dan tempat bermain Kidzania serta pabrik pembuatan sosis dan chicken nugget.

Direktur Japfa Ign Herry Wibowo menyebut pihaknya berupaya agar perlombaan itu dapat menjadi hal rutin tiap tahun dan semakin bertambah pesertanya.

"Pelatihan dan lomba Japfa yang berkesinambungan ini merupakan bukti fokus Japfa terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan tumbuh kembang anak di Indonesia," ujarnya menyambut keinginan pihak Kementerian Pendidikan Nasional.

Kementerian Pendidikan disebut Ibrahim juga telah memiliki bermacam-macam perlombaan namun memiliki cakupan perlombaan yang berbeda dimana sebagian besar terkait dengan pendidikan akademis seperti olimpiade matematika dan pelajaran lainnya, lomba olahraga dan lomba seni budaya.

"Peran swasta seperti Japfa ini menjadi penting untuk menambah keragaman perlombaan untuk dapat diikuti oleh anak-anak SD dari berbagai daerah di tanah air," katanya.



Liput Demo, Tiga Wartawan Dipukuli Polisi


SURABAYA--Tiga wartawan dipukuli beberapa oknum polisi saat meliput demontrasi damai yang digelar massa etnis Tiong Hoa Falun Dafa di depan Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Sabtu.Korban masing-masing kontributor Trans7 Lukman Rozak, reporter Radio El-Shinta Septa Rudianto, dan reporter TVRI Joko Hermanto. Akibatnya, mereka menderita luka lebam di bagian wajahnya."Kami bingung mengapa dijadikan sasaran pemukulan oleh...

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan