KARAWANG -PELITAKARAWANG.COM - Jumlah bidan yang mengantongi sertifikasi pemasangan alat kontrasepsi KB jangka panjang, masih minim. Dari 660 bidan yang tersebar di 30 kecamatan di Karawang, baru 64 orang yang mengantongi sertifikasi


Itu berarti bidan yang memiliki kelayakan untuk pemasangan alat kontrasepsi masih sedikit. "Iya, masih minim bidan yang sudah bersertifikat," ujar Asep Hidayat Lukman, kepala dinas kesehatan Karawang,  Ahad (28/4). 

Alasannya untuk mengikuti pelatihan ini, bidan tersebut harus diusulkan oleh badan keluarga berencana setempat. Sertifikasi bidan isangat penting karena menguji kemampuan bidan tmemasangkan alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD serta inplan. 

Bila bidannya tak memiliki keahlian, maka akan membahayakan pasien atau ibu. Karena itu, disarankan ke setiap akseptor KB, bila ingin memasang alat kontrasepsi harus ke bidan yang sudah ahli atau ke puskesmas terdekat.

Persoalan sertifikasi bidan ini, memang sudah mencuat, bahkan sempat ada usulan bidan dilarang memasang alat kontrasepsi jangka panjang. 


Hanya saja, lanjut Asep, karena layanan bidan ebih terjangkau oleh akseptor KB, maka usulan itu dibantah. Dengan catatan, bidan yang bersangkutan harus memiliki rekomendasi dan telah mengikuti pelatihan khusus. @ROL.

www.pelitakarawang.com