Badan Kehormatan (BKD)  DPRD Karawang kali ini fungsinya dipertanyakan oleh sejumlah kalangan,pasalnya tingkat kehadiran anggota Dewan yang tergabung di Banggar dan Pansus sangat minim,malah terkesan ogah-ogahan dalam bekerja.(17/09/2015).

Sekwan DPRD Karawang
Kita sangat menghargai jika anggota dewan menyentil persoalan yang ada,dan pantas dilakukan oleh mereka karena dirinya berada di lembaga yang memiliki fungsi kontroling,namun sangat sayang jika ucap dan sikap terpuji tersebut malah ternodai oleh oknum-oknum dewan Karawang yang numpang beken doang,ungkap Sumarna,warga Belendung,Desa Belendung,Kecamatan Klari.

Saya sudah berulang kali datang dan menyaksikan dengan kepala sendiri saat berada di gedung DPRD Karawang,banyak ruangan fraksi dan komisi Kosong,padahal 25 anggota dewan yang tergabung di Banggar,sedangkan membahas hal penting kaitan serapan anggaran."Katan orang di DPRD sih,paling anggota. Banggar hadir kalau di acara  Banggar cuma 6 atau 7 orang saja",ungkap Sumarna.

Dia menambahkannya,lalu sisanya yang belasan orang lagi dari anggota Banggar kemana saja?,apakah mereka izin atau memang berhalangan hadir yang tidak bisa diwakili,kalau memang berhalangan hadir tanpa bisa di wakili masa terus-terusan.Kapan kerjanya dong?,timpalnya.

Kemudian tokoh tani ini menegaskanya,kalau cara kerja seperti ini wajar saja serapan APBD II juga kurang terkontrol setiap tahunnya,karena yang mengontrolnya pula males-malesan.Padahal cuma cek data dan berhadapan dengan langusng kepala OPDnya langsung lalu waktunya tertentu,ungkap Sumarna.

Jangan hanya bisa mengkeritik saja atuh,semua mesti berimbang dan mendidik."saya mohon kepada awak media di Karawang agar ucap dan sikap berbeda dari para anggota dewan yang selama ini kurang bagus di tunjukan untuk di telesuri,apakah mereka benar berhalangan hadir karena penting atau bisa tak bisa terwakili ataupun minta izin karena tugas luar".Kalau hanya ambil gaji doang dan kunker kerjaanya,kemana atuh BK DPRD,yang lucu juga partai pemilik yaitu anggota dewan malas kerja ko diam saja,mohon dipertanyakan pula kenapa memiliki anggota dewan di Banggar jarang banggar,dipansus juga jarang ikut pansus dalam metingnya bila perlu cek dong tingkat kehdiaran anggota dewan oleh masing-mang partai,pinta Sumarna sambil tersenyum.

Di gedung DPRD Karawang,Natala Samedha saat di konpirmasi tingkat kehadiran anggota dewan,Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini tak mengelaknya atas keritik warga yang menyoal prilaku okunm dewan yang males hadir di Pansus dan Banggar.Namun dirinya membantah dan menyebutkan, kalau di fraksinya jika ada anggota tidak hadir  pasti di telepon,di SMS atau pun di BBM,katanya.

Natala mencontohkan,saat sidang paripurna istimewa DPRD kaitan HUT Karawang ke 382,ada seorang anggota Fraksi PDI Perjuangan tidak hadir tapi yang bersangkutan sebelumnya memberithukan kepada ketua Fraksi dan Sekwan DPRD," Dan ke tidak hadiran pak H.Dedi Juneadi di paipurna karena istrinya berangkat ke tanah suci,terang Natala.

Di menambahkanya,saya tak menampik tudingan yang disampaikan itu,dan untuk lebih lanjut silakan tanya ke Ketua BK DPRD Saja,bu Hajjah Nurlela,tukas Natala Samedha.

Kemudian H.Ajang Sopandi,Wakil Ketua II DPRD karawang,diruangannya saat dikonpirmasi hal serupa,politisi  Gerindra pun  tak membantahnya."Insya Allah kasus ini segera kami bawa ke BK DPRD untuk ditindaklanjuti,tapi sebaiknya tanyai dulu saja Ketua BK,Teh Hajjah Nurlela,pinta Ajang.

Ditempat terpisah tapi masih di lokasi yang sama,salah satu stap DPRD Karawang yang membidang rumah tangga,menyampaikan rasa kekagumannya kepada masyarakat yang berani keritik oknum -oknum dewan yang males bekerja.Namun katanya,"saya tak bisa terlalu jauh hal siapa saja yang jarang hadir,sebaiknya tanya pak Sekwan untuk data itu",pinta narasumber sambil namanya minta dirahasiakan.

Sampai berita ini turunkan,Ketua BK,Ketua DPRD dan Sekwan belum di konpirmasi karena mereka masih terlihat sibuk  usai mengisi dan mengikuti perayaan HUT Karawang ke 382.#us.