KARAWANG, PEKA. - Baliho pasangan calon bupati-wakil bupati Karawang pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015, H Akhmad Marjuki (HAM)-Dedi Suwandi Gumelar (Miing) raib. Padahal, baliho yang ada di jalan R Suprapto sebelah jembatan utara Komando Distrik Militer (Kodim) 0604 Karawang itu baru beberapa hari terpasang bersama paslon lainnya. Namun, anehnya raibnya baliho tersebut ada unsur kesengajaan karena rangkain bambu untuk beridirnya baliho masih tampak rapi. Hal itu pun diakui oleh Komisioner KPU Karawang bidang kampanye Asep Muksin.
Baliho No.2 Raib di
 Jl.R Suprapto sebelah Jembatan KODIM 0604 Karawang
“Iya benar. Raibnya itu bukan karena tiangnya roboh atau angin kencang, tapi memang sengaja diambil orang. Saya sendiri sudah mendokumentasikannya,” ungkapnya melalui sambungan telepon, Senin (14/9).

Menurut Muksin, pihaknya secepatnya akan melakukan penelusuran di sekitar lokasi untuk mengetahui siapa pelaku pencopotan baliho. Pasalnya, baliho atau alat peraga paslon peserta Pilkada merupakan amanat UU yang menjadi tanggungjawab KPU. “Akan segera kami selidiki, siapa yang sekiranya tahu dan menjadi saksi pencopotan baliho itu,” imbuhnya,

Dirinya juga menegaskan akan secepatnya berupaya memasang kembali baliho yang raib tersebut. namun, dirinya belum dapat memastikan waktu pemasangannya. Hal itu disebabkan, stok baliho yang dicetak KPU sesuai dengan pengajuan jumlah yang telah direncanakannya. 

“Akan segera kami pasang kembali yang hilang. Tapi nanti saya rapatkan dulu, saya liat dulu masih ada stok nggak. Soalnya, kita pesan sesuai dengan jumlah titik lokasi yang sudah direncanakan,” tandas alumnus IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta ini.

Selain itu, Asep Muksin juga mengharapkan kerjasama yang baik dengan sesama penyelenggara Pemilu, yakni Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten. “Kami mengharap, Panwaslu juga melakukan pengawasan. Karena memang itu juga menjadi kewajibannya,” kata dia lagi.

Sementara itu, ditempat terpisah Ketua Tim Relawan paslon Marjuki-Miing, Emay Ahmad Maehi mengharap agar KPU segera mengganti baliho yang hilang. Dirinya juga meminta KPU bertanggung jawab bukan hanya pada pemasangan saja, tetapi juga membuat tim pemantau agar tidak terjadi kasus raibnya baliho yang menjadi tanggungjawabnya. “Harus segera pasang kembali dong. Termasuk memantau seluruh titik pemasangan agar tidak hilang. Kalau bisa, KPU bikin tim pemantau. Karena kasus raibnya baliho ini ulah tangan manusia, bukan karena alam,” ungkapnya melalui sambungan telepon.

Emay menambahkan, agar seluruh elemen masyarakat baik pendukung dan simpatisan seluruh paslon mengindahkan aturan dan tidak melakukan aksi yang merugikan calon lain. Pasalnya, kata dia hal itu bisa memicu timbulnya situasi dan kondisi yang tidak baik. “Siapapun jangan melakukan cara-cara yang tidak baik. Termasuk dari Tim Marjuki-Miing saya minta tidak melakukannya juga. Mari kita ciptakan kompetisi politik ini dengan santun dan berbudaya,” imbuh mantan Ketua KPU Karawang ini.

Dirinya menegaskan, agar kepada semua paslon harus bisa ikut berpartisipasi mengendalikan pendukung dan simpatisannya. Ikrar damai dalam Pemilihan Pilkada telah kita sepakati bersama, sehingga kata dia perlu untuk disosialisasikan ke seluruh masyarakat. “Kita minta semua bisa lebih dewasa dalam berpolitik. Kalau menang janganlah jumawa, dan kalaupun kalah haruslah menerima dengan lapang dada,” pungkasnya. #MTP