KARAWANG, PEKA.- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat, Moechgiyarto menyebutkan, polisi di Jawa Barat jangan bertindak seperti petugas pemadam kebakaran. Artinya, mereka baru bergerak setelah peristiwa terjadi, sehingga biaya penanganannya menjadi lebih besar dan mahal.
Jajaran Polda Jabar, lanjut Moechgiyarto, harus mengutamakan tindakan pencegahan dan penangkalan karena biayanya jauh lebih murah ketimbang melakukan penegakan hukum."Kami berupaya meredam agar tidak terjadi gangguan kamtibas. Namun jika sudah terjadi gangguan maka kami tegakan hukum secara tegas. Itu prinsif kebijakan saya," kata Kapolda, seusai melakukan upacara serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Kepolisian Resor Karawang, Senin (12/10/2015).
Lepas sambut Kapolres AKBP Daddy Hartadi,
ke AKBP Andi M Dicky Pastika Gading
 
Dalam upacara tersebut Kapolda melantik Andi M Dicky Pastika Gading sebagai Kapolres Karawang menggantikan Daddy Hartadi yang di mutasi ke Polda Jawa Tengah. Andi M Dicky Pastika Gading sebelumnya menjabat sebagai Sekpri Wakapolri, Sedangkan Daddy Hartadi selanjutnya dipercaya menjadi Wadir Reskrim Polda Jateng.
Dikatakan Moechgiyarto, guna mengantisipasi ganguan kamtimbas di Jabar pihaknya terus menerus meningkatkan kegiatan rutin seperti razia preman dan kegiatan lain yang telah biasa dilaksanakan. "Sasarannya adalah curanmor, curas, dan curat. Sebab, tiga kejahatan tersebutlah yang saat ini mendominasi peristiwa kejahatan di wilayah Jawa Barat," ujar Kapolda.
Ketika ditanya soal Pilkada serentak di Jawa Barat, Moechgiyarto menyebutkan, pihaknya sudah mendekteksi bakal terjadi keributan besar tiga minggu setelah masa kampanye. Namun demikian, guna mengantisipasi keributaan tersebut, pihaknya sudah menentukan langkah-langkah preventif. Jajaran Polda Jabar diperintahkan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan penyelanggara pilkada. Kemudian meningkatkan silaturahmi kepada para pasangan calon, tim sukses dan para pendukungnya agar gesekan besar itu tidak terjadi.
Dalam kesempatan tu Kapolda menyebutkan juga, sejauh ini Karawang masing dianggap sebagai daerah paling rawan dalam pelaksanaan Pilkada serentak. Pasalnya, di Karawang ada enam pasangan calon yang masing-masing memiliki pendukung yang militan.
"Penganturan jadwal kampenya saja sulit dilakukan. Meski begitu, pihaknya akan mencegah dan menangkal ganggguan sejak awal, sehingga Pilkada Karawang bisa berjalan lancar hingga selesai," ucapnya.
Di tempat terpisah Kapolres, Andi Dicky menyebutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan langsung melakukan konsolidasi ke dalam dengan cara mengaudit organisasi. Setelah itu, pihaknya segera berkoordinasi dengan para pejabat daerah untuk mengetahui permalasahan yang ada.
Menyinggung pelaksanaan Pilkada, Dicky mengaku akan mengecek kebali kekuatan personel polri."Kami juga akan bersilaturahmi kepada pasangan calon dan para pendukungnya agar tercipta kondusifitas di Karawang menjelang hingga kahir pelaksanaan Pilkada," tambahnya#prlm