Breaking News
---

Peningkatan PAD Karawang Memprihatinkan

KARAWANG, PEKA. - Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang dari 2015 ke 2016 sangatmemprihatinkan. Pasalnya, kenaikan PAD tersebut hanya ditargetkan 2 persen saja.
Demikian dikatakan Wakil Ketua 1 DPRD Karawang, Sri Rahayu Agustina, saat dihubungi, Minggu (14/2/2016).
Wakil Ketua 1 DPRD Karawang Sri Rahayu Agustina Suroto
saat berkunjung ke Lokasi Wisata, di Desa Kutamaneh, Kec. Tegalwaru (14/2)
"PAD tahun 2015 hanya Rp 930 miliar, sedangkan PAD 2016 ditergetkan Rp 946 miliar atau hanya naik 2 persen saja. Kenaikan yang terlalu minim itu membuat sejumlah program pembangunan terpaksa harus ditunda karena keterbatasan anggaran," tutur Sri.
Dikatakan Sri, guna meningkatkan PAD, sebenarnya banyak yang dapat dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Di antaranya adalah menggali potensi wisata yang ada di Karawang.
"Salah satu potensi PAD ada di sektor pariwisata. Tetapi pihak eksekutif tidak pernah serius menanganinya,” kata Sri Rahayu yang mengaku baru saja berkunjung ke lokasi wisata di Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru.
Menurut dia, tahun ini Pemkab Karawang harus serius mengembangkan sektor pariwisata. Sebab potensi Karawang dari sektor kepariwisataan sangat besar, baik berupa objek wisata alam maupun wisata budaya.
Disebutkan, jika dikelola serius dipastikan sektor wisata akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi penambahan PAD.
“Pihak eksekutif jangan hanya bermain dalam wacana, tapi sudah harus mulai bertindak. Kami yang ada di DPRD pastinya akan mendukung setiap upaya pemerintah yang mau mengembangkan sektor wisata,” katanya.
Sri Rahayu memberi contoh, salah satu potensi wisata ada di Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru.
Di desa itu terdapat rumah panggung khas Karawang yang masih ditempati warga. Kekhasan tersebut, lanjut Sri, tentunya dapat dijual kepada wistawan luar daerah atau bahkan wisatawan asing.
“Selain rumah panggung yang ada di Dusun Tipar, di Desa sukamaneuh juga terdapat pula objek wisata alam berupa air terjun (curug) dan situ alam," kata Sri.
Menurut dia, DPRD akan mengambil inisiatif agar Desa Sukamaneuh akan dijadikan kampung adat sebagai lokasi wisata. Desa Sukamaneuh akan dijadikan percontohan bagi desa lain yang memiliki budaya dan alam yang mendukung dibangunnya pariwisata.
”Seperti Grand Canyon di Desa Medalsari, Kecamatan Pangkalan yang dijadikan objek wisata atas inisiatif dewan. Sekarang objek wisata tersebut suidah dikenal wisatawan luar daerah," ujarnya.
Atas dasar itu, sambung Sri, Desa Sukamaneuh akan diupayakan pula dijadikan sebagai kawasan wisata. "Dalam waktu dekat kami akan panggil instansi terkait untuk membahas soal ini,” katanya.#PR
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan