Breaking News
---

KasusTawuran & Kriminal di Karawang Mendapatkan Perhatian Nasional,Ini Buktinya

KARAWANG-PEKA-.Dalam kesempatan reses di RM Indo Alam Sari, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Krisna Mukti melakukan sosialisasi 4 pilar kebangsaan.Di hadapan ratusan masyarakat atau peserta sosialisasi yang hadir, Anggota Komisi X tersebut melakukan dialog interaktif.

Dalam dialog interaktif ini, Krisna Mukti mencoba menggali wawasan 4 pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, serta NKRI.

“Melihat perkembangan moderenisasi baru-baru ini, pemahaman terhadap 4 pilar kebangsaan dianggap sangat penting. Karena pemahaman di dalamnya dapat menumbuhkembangkan kecintaan terhadap tanah air,” tutur Krisna Mukti.

Menurut politisi asal PKB ini, ada 4 cara pendekatan yang bisa dilakukan pemerintah maupun masyarakat umum untuk menyampaikan pesan dari 4 pilar kebangsaan. Diantaranya pendekatan kultural, edukatif, hukum serta pendekatan kultural.

Untuk pendekatan kultural, sambung Krisna, biasanya dilakukan dengan cara memperkenalkan budaya ataupun kearifan lokal kepada masyarakat. Sementara pendekatan edukatif, biasanya diberikan kepada generasi penerus bangsa (siswa sekolah) yang rentan melakukan perilaku negatif seperti tawuran, pencurian, pembunuhan dan lain sebagainya.

“Pendekatan kultural seperti ini membutuhkan peran dua lembaga, yaitu antara peran lembaga sekolah dengan peran orangtua di rumah,” timpal Krisna.

Ketiga, sambung Krisna, yaitu pendekatan hukum. Metode pendekatan ini tentu membutuhkan peran aktif dari lembaga hukum untuk menindak setiap penyimpangan ataupun pelanggaran hukum yang dilakukan oleh siapapun.

“Pendekatan yang terakhir yaitu pendekatan struktural. Pendekatan ini dilakukan oleh pejabat di tingkatan terkait. Baik dilakukan oleh bupati atau wakil bupati, sampai dilakukan oleh Ketua RT/RW kepada masyarakat sekitar,” katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsan, Aab Abdurrahman menambahkan, peserta sosialisasi ini mencapai ratusan orang yang sengaja diundang panitia. “Mayoritas para peserta merupakan masyarakat pelosok desa yang selama ini tidak pernah tahu menau mengenai pemahaman 4 pilar kebangsaan,” tandanya.#us.
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan