BANDUNG–PEKA-.Dalam peringatan hari angklung ke-6 di Gedung Sate Minggu (20/11), dideklarasikan berdirinya Asosiasi Angklung Indonesia (AAI).
Pendeklarasian dilakukan para praktisi dan permerhari seni angklung di Jawa Barat yang diinisasi seniman Sistriaji. 
Pembacaan deklarasi dilakukan dalam guyuran hujan di akhir acara pementasan permainan angklung masal oleh 6000 siswa sekolah. 
Sistriaji yang membacakan deklarasi dengan lantang di hadapan Gubernur Jawa Barat mengatakan, AAI akan menjadi wadah resmi pengembangan dan pelestarian angklung di Indonesia.
“AAI adalah wadah bagi pengembangan dan pelestarian angklung di Indonesia, dan terbuka untuk siapa saja yang ingin mendalami atau belajar angklung” katanya.
Menurut Sistriaji, AAI adalah sebagai upaya keseriusan masyarakat Jawa Barat khususnya untuk melanggengkan angklung sebagai seni tradisi khas Jawa Barat, yang telah diakui sebagai warisan tak benda oleh UNESCO PBB 6 tahun lalu.
“AAI akan menjadi lembaga pelestari yang mewadahi berbagai aspirasi dan inovasi bagi pengembangan angklung” jelasnya.
Hari Angklung ke-6 diperingati oleh ribuan siswa di Gedung Sate, dengan memainkan beberapa lagu yang atraktif seprti ‘Lalajo Wayang’, ‘Yamko Rambe’, ‘Peuyeum Bandung ‘ dan lain-lain.@Dhika.