PELIYAKARAWANG.COM - Akibat mengkritisi terkait transparansi persoalan hukum calon sekertaris daerah (Sekda) Kabupaten Karawang yang sedang menjalani tahapan seleksi, Praktisi hukum Asep “Askun” Agustian diteror melalui pesan singkat (SMS) oleh anak buah salah seorang calon sekda. 

Askun mengungkapkan dirinya mendapat teror ancaman yang isinya mengancam dan mengintimidasi untuk tidak berbicara di media mengenai calon sekda tersebut. 
“Jangan sampai saya berkomentar seperti ini, mentang-mentang si calon paling kaya, dia memerintahkan kepada orang untuk meneror kepada saya. Terormu saya terima, terormu akan saya terima matang-matang. Tetapi ingat, teror saudara itu, sudah tertangkap sampai dengan nama dan nomor NIK KTPnya, serta rumahnya pun sudah tertangkap, tinggal tunggu penangkapan,” ungkap Askun Rabu (20/03) di ruang kerjanya. 
Dikatakan Askun, bagi dirinya ketika diteror, teror tersebut dia terima. Tetapi si pengirim teror tersebut atas perintah siapa? Dirinya mengingatkan bagi calon sekda jangan mentang-mentang kaya, dapat perintahkan orang semaunya sendiri untuk meneror via SMA. 
“Saya ini narasumber, dan saya ini seorang praktisi hukum, sampai kemanapun itu yang meneror akan tertangkap. Siapaun dia hanya pesuruh, hanya disuruh, hanya diperintahkan, ataupun lain-lainnya untuk apa sih membela si kaya, pada saat si kaya ini jeblos pada penjara itu yang nyuruh dan yang disuruh itu akan susah. Lu digaji sama si orang kaya ini, makan tuh gaji rakyat,” tegasnya. 
Ditambahkan Askun, jadi jangan merasa diri kita ini kaya, calon sekda yang kaya merasa paling wah dan merasa paling hebat. Dirinya menantang teror tersebut. 
“Sampai kemanapun ayo. Saya jadi narasumber ini sampai sebatas menyampaikan amanah, ketika kita jadi orang yang paling kaya apakah kita harus sombong, apakah dengan jabatan kita ini harus dipamerkan, jangan bangga dengan itu, kenapa sih mesti teror-teror, sanggah saja,” ucapnya. 
“Si kaya ini angkat bendera tinggi-tinggi dan saya akan angkat bendera lebih tinggi lagi. Siapa diantara kita yang ditangkap paling dulu masuk penjara, sayakah atau andakah. Dia sudah  menyerang kepada pribadi, orangnya sudah tertangkap nama dan nomornya dimana tinggalnya jelas, semua sudah terjawab dan bukan saya yang mencari, itu tinggal lihak kepolisiain yang menangkap,” pungkasnya.#kbe