Breaking News
---

Golkar Jabar Jalankan Tradisi Aklamasi Pilih DPD

PELITAKARAWANG.COM-.Golkar Jawa Barat memiliki tradisi dalam suksesi Ketua DPD Golkar Jabar. Paling tidak, sudah dua kali Musda (Musyawarah Daerah) menghasilkan dua ketua melalui mekanisme aklamasi. Kedua ketua itu yakni Irianto MS Syafiudin atau Yance dan ketua yang saat ini masih menjabat, Dedi Mulyadi. 

Fenomena pemeliharaan tradisi tersebut mulai kembali tampak jelang Musda Golkar Jabar X. Santer dikabarkan di internal Golkar Jabar sudah bersepakat menetapkan Sekretaris DPD Golkar Jabar Ade Barkah Surahman. Penetapan tersebut mengarah pada kesepakatan mengangkat Wakil Ketua DPRD Jawa Barat tersebut menjadi suksesor Dedi Mulyadi. 

Peneliti CSI (Center Survey Independen) Hadi Saiful Rizal mengamini fenomena tersebut. Menurutnya, mekanisme aklamasi dimaksudkan untuk menangkal politik uang, politik transaksional atau politik “dagang sapi”. Sebab, indikator aklamasi selalu menandakan kesamaan visi, misi serta program partai, bukan nilai transaksi.

“Mekanisme ini saya kira sengaja diadopsi agar tidak ada traksaksi politik. Pertama, karena memang kontribusi nyata Ade Barkah untuk Golkar Jabar sudah sangat nyata," ujar Hadi kepada wartawan, Rabu (26/2). 

Dedi Mulyadi
Kedua, ada penjagaan positioning untuk kestabilan gerakan partai. Namun, akan terdapat unsur pembeda antara Ade Barkah dan pendahulunya, Dedi Mulyadi. Unsur tersebut kelak terlihat dari pola kepemimpinan dan isu yang dibangun untuk Jabar. 

Selama ini, kata dia, Dedi Mulyadi mengedepankan isu kebudayaan dalam berbagai kesempatan. Termasuk, saat memimpin Golkar Jabar selama lima tahun terakhir. Sementara, Ade Barkah, terlihat memiliki kepedulian lebih terhadap isu religius. Hal ini tidak terlepas dari latar belakang dirinya yang berasal dari Kabupaten Cianjur. 

“Aspek keislaman (religiusitas) di Cianjur terasa lebih kental. Ini modal buat Kang AB untuk memimpin Gokar Jabar. Tentu saja, sifatnya meneruskan karena pola baik AB maupun DM harus berdasarkan AD/ART Partai,” katanya.

Kepatuhan terhadap AD/ART Partai, kata Hadi, akan menciptakan penerimaan dari kader Golkar di Jawa Barat. Meskipun, ia tidak menampik bahwa akseptabilitas itu pun masih dipengaruhi oleh Dedi Mulyadi sebagai pendahulu. 

“Golkar itu kan partai modern, kepatuhan terhadap AD/ART sangat penting. Ini akan menimbulkan penerimaan kader terhadap apapun keputusan Musda Golkar nanti. Kalaupun ada perbedaan persepsi, itu bisa diatasi dengan sikap akomodatif,” katanya. ***rol
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan