Breaking News
---

Waspada... ! Oknum "Iming-Iming"Jual Beli Girik Pilkades

PELITAKARAWANG.COM- Tukang survey atau yang akrab di sebut Cheker Pilkades, sudah merambah dua bulan terakhir di desa-desa. Mereka, sedang meraba-raba hasil dan selisih suara dari pengamatannya yang diklaim valid. Ada yang menjadi suruhan calon kades mengkalkulasikan kekuatan suaranya, ada juga cheker yang menjadi utusan penjudi. Kedua oknum tersebut, pada endingnya, bisa memetakan suara "Tumpah" atau hilang dari salah satu calon kades lawannya, dan cara yang paling jitu adalah, jual beli girik. 

"Girik sudah di bagikan, cuma ada cheker yang bilang selisih calon A dengan B hanya 50 suara, maka cara menghilangkan 50 suara itu adalah merandom lebih dari 100 suara agar hilang dengan membeli girik atau surat undangan dari warga, tujuannya agar warga tersebut tidak datang pas hari H pelaksanaan, " Kata salah seorang tim sukses calon kades di salah satu Kecamatan di Karawang kepada pelitakarawang.com, Senin (17/2).


Menurut sumber, satu surat suara di hargai Rp100 - 150 ribu perlembar. Padahal, si pemilik girik ini juga mendapatkan gayaran saat hari H misalnya 100 - 200 ribu dari calon kades. Namin, tujuan membeli girik itu sebutnya, agar tidak hadir saat hari pencoblosan, itu demi mengamankan suara selisih yang tipis hasil survey para cheker. Tidak itu saja, sambungnya, girik yang tidak menggunakan kode khusus, juga rentan di replikasi dan jadi penggelembungan suara. Itu, bisa terjadi kalau portir dan panitia Pilkades saat hari H pencoblosan luntur idealismenya. Kondisi semacam ini, justru membingungkan, karena Pilkades itu tidak ada Panitia Pengawas seperti lazimnya Pilkada, oleh karenanya, panitia seharusnya bisa antisipasi jual beli girik ini. "Girik bisa dibeli. Ada yang langsung di sobek agar pemilih tidak datang, ada juga yang di berikan ke pemilih lain. Peluang itu bisa terjadi, " Katanya. 

Menyikapi hal semacam itu, Panitia Pilkades Sumberjaya Kecamatan Tempuran, Tasa Permana mengatakan, jual beli girik itu di luar kewenangan panitia Pilkades. Karena, panitia tugasnya cukup sampai pada penyerahan distribusi girik pada hak pilij yang di saksikan wakil calon, RT dan juga BPD. Tidak itu saja, Panitia Pilkades juga sudah massif melakukan sosialisasi, woro-woro dan mengumumkan setiap tahapan dan hari H pencoblosan pada 23 Februari mendatang. Memang, di Pilkades ini tidak ada panwas, tapi ia harapkan masyarakat untuk tidak tergiur oleh iming-iming dari oknum yang hendak membeli girik dengan tujuan agar masyarakat pemilih tidak hadir. "Kita sosialisasi sudah, distribusi undangan juga sudah dilakukan. Kita harap, warga jangan coba-coba menjual belikan surat undangan itu, " Kayanya. (Rdi)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan