Malam gemerlap dan penuh hinar binar kecerian di pusat Kota Karawang adalah bukan hal aneh.Namun kini gelapnya sejumlah pertokoan dan sepinya jalan-jalan seputar kota memberikan tanda -tanda kelainan.(19/4/2020).




Anjas warga Sadamalun mengatakan, sejak ramenya wabah Corona dan keluarnya himbuan atau aturan berlanjutnya ada yang terjangkit dan jatuh korban jiwa akibat Corona di Karawang, perekonomian di pusat kota lesu.


Jarangnya pembeli dimaklumi bila dilihat situasi.Karena pembeli itu datang ke toko buat beli sesuatu memakai uang bukan masker,katanya sambil canda.


Bicara omset penjualan,jelas tukang handpone ini,sepinya jangan bilang,galau penjualannya jangan dikata,ucap Anjar dengan nada merana.

Hasil penjualan biasanya saat normal bisa keluarkan handpone berbagai merek bisa 40 buah, sepi-sepi nya pun 10 lah bisa terlego,bebernya.

Kalau untuk pulsa masih bisa disebut ga jatuh banget tapi bisa terbaca berapa kan keuntungan penjualan dari voucer elektik, jelasnya pula.

Untuk kali ini mungkin buat bayar listrik dan kontrakan saja ga sampai tuh keuntungan penjualan handphone,ucapnya dengan blak-blakan.

Keterangan tukang nasgor yang ada di kisaran gedung Panatayuda dekat Kantor Samsat ga jauh berbeda,omset bukan turun mungkin ya tapi anjlok banget.Dulu bisa jual ratusan piring kini hanya dibawah angka gocap saja juga sudah bagus banget,keluhnya.


Situasi sekarang jelas sudah tidak bersahabat dengan siapa pun (pedagang,red) dan dampak dapur bisa tersungkur ,semoga segera berangsur dan pulih total,harapnya.**rks