Kasus positif virus corona di Indonesia hingga Senin (15/6) mencapai 39.294 kasus. Dari jumlah itu, 15.123 orang dinyatakan sembuh dan 2.198 orang lainnya meninggal dunia.

"Dari hasil ini kasus positif terkonfirmasi 1.017 orang. Sehingga totalnya menjadi 39.294," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam jumpa pers, di Graha BNPB, Jakarta, Senin (15/6).

Yurianto menyebut pasien positif virus corona bertambah 1.017 kasus. Pasien positif yang sembuh naik sebanyak 592 orang. Sementara pasien meninggal bertambah 64 orang.

Sehari sebelumnya, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia sebanyak 38.277 orang. Dari jumlah itu, 14.531 orang sembuh dan 2.134 orang meninggal dunia.

Lima provinsi menyumbang kasus positif virus corona tertinggi, yakni Jawa Timur 196 kasus, Sulawesi Selatan 133 kasus, DKI Jakarta 117 kasus, Jawa Tengah 113 kasus, dan Kalimantan Selatan 70 kasus.

Sejumlah daerah lainnya mencatat pertambahan di bawah 25 kasus positif. Sementara enam provinsi tercatat nihil kasus baru positif virus corona, yakni Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Riau, dan Gorontalo.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta jajarannya memberi perhatian khusus penanganan Covid-19 di tiga provinsi, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Jokowi juga memberikan target baru tes spesimen terkait Covid-19 mencapai 20 ribu per hari. Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menargetkan tes spesimen sebanyak 10 ribu per hari pada 13 April lalu.

Hingga kemarin, secara kumulatif pemerintah telah memeriksa 514.287 spesimen dari 322.933 orang terkait tes PCR Covid-19.

Mantan wali kota Solo itu juga sempat ingin kurva kasus positif virus corona turun pada Mei 2020 dengan cara apapun. Namun, jumlah kumulatif kasus positif virus corona selama bulan Mei mencapai 16.355 orang.

Meski demikian, pemerintah sudah mewacanakan penerapan tatanan hidup baru atau new normal. Sejumlah daerah, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Jawa Timur mulai melonggarkan pembatasan sosial berskala besar.**rks