Lagi... Pertamina Tunda Pembayaran Kompensasi Untuk Warga Terdampak Tumpahan Minyak di Karawang Utara
Senin, Juni 08, 2020
Sudah lamanya warga Karawang yang terdampak tumpahan minyak menantikan sisa uang kompensasi Pertamina namun tak kunjung datang,dan seorang aktivis lingkungan Jalaluddin menyebutkan akan menunggu sampai bulan akhir Juli.Bilamana tidak kunjung dibayarkan maka pihaknya akan langsung mendemo ke Pertamina Pusat di Jakarta.(8/6/2020).
Saat dikonfirmasi pihak Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang terkait kompensasi pertamina,Supriyadi menyebutkan bahwa pihak dinas sudah berusaha keras untuk bisa membantu mempercepat pembayaran kompensasi.
Kami bukan saja membantu dengan sebatas menyampaikan keinginan warga untuk dibayar kompensasi oleh pihak Pertamina namun pencatatan warga terdampak dan pengumpulan data-data lain , bahkan perubahan data yang diinginkan oleh Pertamina Pusat di Jakarta selalu dipenuhi dinas,terang Kabid Pemberdayaan dan Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Karawang.
Namun sayang sampai saat ini belum ada tanda-tanda untuk pembayaran sisa kompensasi kepada warga yang terdampak,tambahnya.
Terlebih kacau lagi,terang dari Supriyadi,bahwa pihak dinasnya pada pekan lalu sudah menerima surat dari Pertamina Pusat,yang isinya meminta waktu lagi untuk penundaan pembayaran kompensasi kepada warga terdampak tumpahan minyak,ungkapnya.
Kemudian katanya,secara pribadi saya paham dengan perasaan warga yang menunggu pembayaran kompensasi,dan saya pun sejujurnya sama merasa kecewa dengan ketelambatan sisa pembayaran kompensasi oleh Pertamina.Padahal,saya tahu betul keadaan di lapangan untuk warga yang terdampak.Mereka sudah lama menunggu sisa pencairan kompensasi,ucap akhir dari Supriyadi via telepon kepda Pelita Karawang.
Kabar ini diturunkan,pejabat Pertamina yang dianggap bertanggungjawab terkait pembayaran kompensasi di Jakarta,belum menjawab sejumlah pertanyaan yang dikirimkan redaksi**ts
Kabar ini diturunkan,pejabat Pertamina yang dianggap bertanggungjawab terkait pembayaran kompensasi di Jakarta,belum menjawab sejumlah pertanyaan yang dikirimkan redaksi**ts
