Beredar kabar viral di media sosial mengenai foto dan video terbelahnya Gunung Salak di Perbatasan Bogor dan Cianjur, Jawa Barat.
Mengetahui kabar tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut peristiwa tersebut karena tanah longsor. Longsoran dipicu salah satunya karena hujan yang sangat lebat dan angin kencang pada Senin, 21 September 2020.
Berdasarkan laporan dari Resor PTNW Gunung Salak 1 pada Kamis, 24 September 2020, curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Cikedung meluap dan longsoran di bibir sungai. Laporan tersebut bersumber dari Wilayah pemantauan di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Identifikasi lapangan hingga jalur Sungai Cikedung dari hulu atau puncak Salak 3 sampai hilir (Palalangon).
"Luapan Sungai Cikedung juga dipicu oleh rusaknya jalur sungai, seperti pendalaman dan pelebaran jalur sungai, serta kerusakan lain di bagian hilir," kata Kepala BNPB, Doni Monardo dalam keterangannya pada Sabtu, 26 September 2020 yang dikutip  dari RRI.
Gunung Salak Terbelah

Beberapa catatan terkait dengan kerusakan yang teridentifikasi yakni tertutupnya akses jalan dari Kampung Palalangon dan Kampung Loji dan longsor di tiga wilayah yang menimpa rumah warga, musala dan jembatan penghubung Palalangan dengan Loji.
Hasil survei hulu Sungai Cikedung dan Cisereh di puncak Gunung Salak-3 menyebutkan terdapat longsoran di sepanjang bibir hulu sungai akibat hujan deras pada Senin lalu.
Di samping itu, pada pemantauan saat itu Tim Resor Salak-1 dan PSSEJ tidak menemukan adanya bekas penebangan liar. Bencana longsor akibat fenomena alam, kayu yang dibawa air sungai merupakan longsoran sepanjang aliran sungai.**