Setelah layanan visa umrah kembali ditutup, pertanyaan yang mengemuka adalah bagaimana nasib penyelenggaraan ibadah haji tahun depan. Banyak yang menunggu kepastian lantaran peniadaan ibadah haji tahun ini membuat masa tunggu makin lama.

Mekah

Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Oman Fathurahman saat ini tengah berada di Arab Saudi. Namun, tujuannya memantau pelaksanaan umrah.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, urusan penyelenggaraan haji ditetapkan dalam MoU antara Arab Saudi dan negara pengirim jamaah, termasuk Indonesia. Di dalam MoU itu, antara lain, diatur soal kuota jamaah haji. ”Untuk MoU haji belum ada tanggalnya. Kemungkinan awal Desember,” kata guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.

Besok (16/11) Oman pulang dulu ke Indonesia. Kemudian, akan ada tim yang lebih khusus untuk mempersiapkan MoU haji 2021 bersama pemerintah Saudi. Di tengah pandemi, kata dia, pelaksanaan ibadah di Tanah Suci seperti umrah memang berat.

Namun, Oman menegaskan bahwa sudah menjadi tugas pemerintah memfasilitasi dan melayani. Juga harus melindungi keselamatan jamaah. Dia menambahkan, saat ini pihak Saudi masih melakukan uji coba untuk mencari pola yang tepat dalam pelaksanaan umrah maupun haji kelak.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang mengatakan, pihaknya belum membahas pelaksanaan haji 2021. ”Karena kami masih gamang juga,” ungkap dia.

Kalau merujuk siklus pembahasan rencana haji, jelas Marwan, seharusnya sekarang sudah membahas pendahuluan pembentukan panitia kerja (panja). Kemudian, pada Desember 2020, panja haji terbentuk.

Pada Januari 2021 pembahasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dan Februari–Maret merupakan penetapan keputusan presiden (keppres) haji. ”Siklusnya seharusnya seperti itu,” tutur politikus PKB tersebut. ***